Warga Lubuklinggau Diduga Terlibat Jaringan Teroris, Lurah dan Pak RT di Taba Koji Bingung

Warga Lubuklinggau Diduga Terlibat Jaringan Teroris, Lurah dan Pak RT di Taba Koji Bingung

Tim Densus 88 AT mengamankan seorang warga Kota Lubuklinggau dan Banyuasin diduga terlibat jaringan teroris.-dokumen-linggaupos.co.id

LUBUKLINGGAU, LINGGAUPOS.CO.ID – Kabar seorang warga Kota Lubuklinggau ditangkap Tim Densus 88 Anti Teror (AT) di Jakarta bikin heboh.

Warga tersebut diketahui inisial AS seorang laki-laki pernah tinggal di Kelurahan Taba Koji Kecamatan Lubuklinggau Timur I Kota Lubuklinggau.

AS ditangkap Tim Densus 88 AT karena diduga terlibat melindungi DPO terduga pelaku teroris.

Informasi penangkapan AS oleh Densus 88 AT di Jakarta tersebut membuat kaget dan bingung Lurah serta Ketua RT di Kelurahan Taba Koji. Sebab semua RT di Kelurahan Taba Koji sama sekali tidak mengetahui rumah AS yang menurut informasi saat ini ditempati orang tuanya.

BACA JUGA:Mundur dari Nasdem, Ahmad Bakri jadi Wakil Kepala Bapelu Golkar Sumsel, Ada Apa?

Camat Lubuklinggau Timur I, Wahyu Lindra saat dikonfirmasi LINGGAUPOS.CO.ID mengaku belum mengetahui secara pasti rumah AS yang saat ini tempati orang tuanya di Kelurahan Taba Koji.

Namun pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kapolsek Lubuklinggau Timur dan Lurah Taba Koji.

Terpisah Lurah Taba Koji, Yoga Lesmana juga mengaku belum mengetahui secara pasti rumah AS yang saat ini ditempati orang tuanya di Kelurahan Taba Koji. 

"Kami sudah berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas meminta informasinya, nama lengkap, alamat lengkap karena di pemberitaan hanya inisial saja," ungkapnya, Kamis, 9 Februari 2023.

BACA JUGA:Azab Bagi Anak Durhaka Menurut Ajaran Agama Islam

Yoga Lesmana menjelaskan informasi rumah AS di Kelurahan Taba Koji masih belum tahu kejelasannya.  Memang menurut informasi rumah AS di Taba Koji saat ini hanya ditempati orang tuanya. Bahkan menurut informasi yang beredar AS sudah lama tidak pulang ke Taba Koji sekitar 5 tahunan.

“Kami belum mengetahui di RT berapa Ibu tersangka tinggalnya di mana jadi belum pasti tinggal di RT mana. “jelasnya.

Yoga juga mengaku pihaknya sudah berkoordinasi kepada Ketua RT 01 hingga Ketua RT 05 di Kelurahan Taba Koji. Namun hasilnya semua RT belum mengetahui adanya warga Taba Koji yang terlibat jaringan teroris.

Ketua RT 01, Saparudin menjelaskan setelah membaca berita mengenai ada warga Taba Koji yang terkait masalah terorisme sangat terkejut.

BACA JUGA:Dipilih Jadi Sekda Kota Lubuklinggau, Trisko Defriansyah: Ini Amanah

"Sepengetahuan kami selama ini tidak ada warga kami terlibat jaringan terorisme mungkin yang bersangkutan kebetulan memakai alamat Kelurahan Taba Koji,"katanya.

Diketahui sebelumnya Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror (AT) Polri mengamankan 6 orang diduga kelompok Jamaah Islamiah (JI) Cabang Sumatera Selatan (Sumsel).

Dari 6 terduga pelaku itu seorang diantaranya merupakan warga asal Kota Lubuklinggau Provinsi Sumatera Selatan yang merantau ke Jakarta.

Terduga pelaku tersebut  inisial AS warga Kelurahan Taba Koji Kecamatan Lubuklinggau Timur I.

BACA JUGA:Ini Penyebab Anak Durhaka Lubuklinggau, Sering Menganiaya Ibunya

Menurut informasi kediaman AS di Lubuklinggau saat ini hanya ditempati orang tuanya.

Informasi diterima Polres Lubuklinggau, AS ditangkap Densus 88 AT di Jakarta.

Selain menangkap warga Lubuklinggau di Jakarta, Tim Densus 88 AT juga menangkap seorang warga Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.

BACA JUGA:Pempred SUMEKS.CO, Perempuan Pertama di Sumsel Terima PCNO

Pria inisial JY itu diduga terlibat jaringan teroris tangkap Selasa, 7 Februari 2023, sekitar pukul 09.30 WIB.

Diketahui enam terduga teroris yang diciduk Tim Densus 88 AT yakni J, IR, LS, AF, AS dan AT alias B. Mereka ditangkap dari beberapa wilayah mulai dari Palembang, Jakarta, Lampung, dan Cirebon.

“Semuanya jaringan Jamaah Islamiyah (JI) Sumsel,” tegas Kabagrenmin Densus 88 AT, Kombes Pol Aswin Siregar, Rabu, 8 Februari 2023.

Awalnya, Densus 88 AT menangkap AF (33) alias B di Jalan Penagan Ratu Dusun 8 RK 02 Dorowati Kecamatan Abung Timur, Kabupaten Lampung Utara, Selasa, 7 Februari 2023 pukul 05.00 WIB.

BACA JUGA:Warga Lubuklinggau di Jakarta Ditangkap Densus 88, Diduga Terlibat Jaringan Teroris, Berikut Perannya

AF diduga terafiliasi dengan jaringan teroris JI berperan aktif menjadi pengajar di Akademi dan Kaderisasi (ADIRA) JI untuk kelompok Palembang.

Ia tercatat menjadi pengajar untuk Taklim dan Tarbiyah siswa ADIRA JI.

Selain itu, AF diduga juga ikut berperan menyembunyikan dan mengevakuasi anggota JI yang masuk daftar pencarian orang (DPO) atas nama Suwarno alias Mario alias Hafidz, November 2020 lalu.

“Dia juga berperan dalam proses penyembunyian dan evakuasi DPO JI lainnya, Ahmad Supriyadi pada Oktober 2020,” tutur Ramadhan.

BACA JUGA:4 Warga Muratara Sumsel Peras Pengawal Truk Tronton Asal Jambi, Dipukul dan Ditikam

Saat bersamaan, Tim Densus 88 AT lain melakukan penangkapan juga di tempat lain.

Di Sumsel, setidaknya ada dua yang ditangkap. Salah satunya, JY (36), warga Jalan Sri Gading 1, Kelurahan Tanah Mas, Kecamatan Talang Kelapa, Banyuasin.

Penangkapan, Selasa, 7 Februari 2023, sekitar pukul 09.30 WIB.

Proses penggerebekan rumah JY buat heboh warga setempat.

BACA JUGA:5 Cara Alami Menghilangkan Bekas Luka di Kaki yang Susah Dihilangkan!

 “Kemarin (Rabu) memang ramai polisi datang,” kata seorang warga di sana.

Ketika itu, belum ada yang tahu persisnya tujuan kedatangan puluhan personel Densus 88 AT itu. Terlihat Ketua RT setempat juga ikut mendampingi pihak Densus 88 AT saat melalukan penangkapan.

JY merupakan pria yang kesehariannya bekerja sebagai guru sama seperti istrinya.  “Sama-sama guru (JY dan Istrinya),” ujar warga.

Ketua RT 02, Purwanto  mengatakan kalau JY yang ditangkap Densus 88 AT keseharian seperti warga lainnya.

BACA JUGA:Harus Ingat Moms! 5 Makanan Ini Wajib Dihindari Bumil, Dampaknya Sangat Fatal

“Biasa saja. Tidak ada yang menonjol atau berbeda. Orangnya sopan, ikut kegiatan bermasyarakat mulai dari gotong royong, yasinan, olahraga,” imbuhnya.

Seingat Purwanto, JY baru sekitar 10 bulan tinggal di sana. “Dia mengontrak di rumah itu,” tambahnya.

Dia mendapatkan penjelasan dari Densus 88 AT, kalau JY ditangkap atas dugaan ikut terlibat jaringan terlarang.

“Kalau ditangkapnya saat JY hendak kerja, dekat jembatan, sekitar jam 06.20,” ucapnya.

BACA JUGA:Soal Anggaran Pilkada 2024, Ini Komitmen Pemerintah Kabupaten Muba

Saat dilakukan penggeledahan, Purwanto diminta ikut menyaksikan.

 “Petugas ambil laptop, buku dan handphone dari rumah itu,” jelas Purwanto.

Camat Talang Kelapa, Salinan, mengaku belum mengetahui perihal penangkapan itu.

 “Belum dapat informasi, kapan kejadiannya,” kata dia.

BACA JUGA:64 Motor Surat Sebelah Diamankan Polres Lubuklinggau, yang Pernah Kehilangan Silahkan Cek ke Sini

Terpisah Tim Densus 88 juga menangkap AT, seorang warga asli Palembang di Desa Kubang Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon. Penangkapan, Selasa (7/2), pukul 04.57 WIB.

Kepala Desa Kubang Wawan Karyawan membenarkan informasi penangkapan tersebut.

AT ditangkap Tim Densus 88 AT di depan gapura dekat kediamannya.

Sekitar pukul 09.00 WIB, Tim Densus 88 AT melakukan penggeledahan terhadap rumah yang ditinggali oleh AT bersama keluarganya.

BACA JUGA:Cinepolis Lippo Plaza Lubuklinggau Hadirkan Promo Beli 1 Gratis 1 Tiket Film Waktu Maghrib

Diketahui, kelompok ini ada kaitan dengan empat teroris yang ditangkap di Palembang pada Desember 2021 lalu. 

Terkait menyembunyikan DPO Suwarno alias Hafidz alias Dodi alias Agung alias Mario (Kap).

Keempatnya, FAS yang ditangkap di Jl Toman 2, Kompleks Pusri Sako, Palembang. Lalu, EK ditangkap di Jl R Soekamto, Lr Masjid, Kecamatan IT 3, Palembang.

Kemudian AI, warga Kelurahan Bukit Baru, Kecamatan IB I, Palembang.

BACA JUGA:Yuk Buruan Dicoba Resep Tempe Mendoan yang Super Endul Ini, Pasti Nambah Nasi Terus

Serta AR dibekuk di Kelurahan Jawa Kanan, Kecamatan Lubuklinggau Timur II, Kota Lubuklinggau.

Mereka ini terkait dengan penangkapan Amir (pimpinan) JI, Parawijayanto pada 29 Juni 2019 lalu dan pengungkapan jaringan JI wilayah Lampung pada November 2020.

Beberapa anggota JI melarikan diri ke Sumsel, di antaranya Suwarno alias Hafidz alias Dodi, alias Agung alias Mario.

Selama pelariannya, DPO Suwarno ditampung atau difasilitasi oleh para jaringan JI wilayah Sumsel.

BACA JUGA:Anniversary, LINGGAUPOS.CO.ID 4 Tahun Menghadirkan Berita Terpercaya

Penyelidikan mereka makan waktu empat bulan. Akhir 2022 lalu, Densus 88 menangkap total 19 orang terduga teroris di Sumatera Utara hingga Lampung.

Sembilan orang di Sumut, empat di Kepulauan Riau (Kepri), lima di Sumsel, dan satu di Lampung.

Mereka ini bagian dari jaringan JI. Diduga tergabung dalam Syam Organizer (SO) serta lembaga Amal Zakat Baitul Maal Abdurrahman bin Auf (ABA).

Dengan penangkapan 2 orang di tahun ini, berarti dalam 16 tahun terakhir sudah 36 tersangka teroris yang ditangkap dari wilayah Sumsel.

BACA JUGA:Ribut Masalah Jaga Keamanan di PT MHP, 1 Meninggal Dunia

Puluhan orang ini ditangkap dari sejumlah daerah di wilayah Sumsel. Palembang, OKU Selatan, OKU, Muara Enim, Ogan Ilir, Banyuasin, Lubuklinggau dan Pagaralam.

Mereka terlibat dalam beberapa kelompok berbeda. Mulai Jamaah Islamiah (JI) anak buah Noerdin M Top dan Slamet Kastari.

Lalu Jamaah Ansharut Daulah (JAD), Jamaah Ansharut Tauhid (JAT), Jamaah Ansharut Khilafah (JAK), dan Anshor Daulah. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: