Seorang Dirut Media Pun Menangis, Penyebabnya Tak Disangka-sangka

Seorang Dirut Media Pun Menangis, Penyebabnya Tak Disangka-sangka

Dr H M Muslimin SH MH resmi menyandang gelar doktor usai menjalani sidang terbuka promosi doktor gakultas hukum Universitas Sriwijaya. ----

BACA JUGA:UNPARI MoU Bersama Lembaga Adat dan Museum Subkoss Garuda

Yakni menyesuaikan dengan sistem demokrasi di Indonesia. Demokrasi yang berdasarkan Pancasila dan UU Dasar 1945. 

Sebagai promovendus (mahasiswa PhD), HM Muslimin dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan. Tidak bisa Cumlaude (dengan pujian/kehormatan). Karena masa studinya melebihi dari syarat predikat Cumlaude. 

Tetapi ini suatu capaian yang luar biasa. Di usia yang separuh abad lebih. Di tengah kesibukan mengurus media. Dua tempat lagi. Di Bengkulu dan Palembang.

Meski hanya mantau saja. Ngurus media (koran, media online, TV dan grup usaha lainnya) era sekarang ini butuh konsentrasi yang ekstra. 

BACA JUGA:Jangan Aneh-aneh Malam Tahun Baru 2023, Tim Macan Linggau Siaga, Ingat Ada Pembatasan

Belum lagi urusan pribadi beliau. Keluarga, anak-anak, sosial kemasyarakatan. Namun, HM Muslimin mampu menyelesaikan studinya. 

Makanya, saat sambutan usai dinyatakan lulus oleh Ketua Tim Penguji, Dr Febrian SH MS selaku promotornya. Yang juga Dekan Fakultas Hukum Unsri. HM Muslimin tampak menahan tangis.

Walau berusaha membendung air matanya, HM Muslimin tetap tak sanggup menahannya. Nada bicaranya berat. Sesekali terdiam menahan air mata. 

Ayahnya H Honzali Bin H Agus sudah tiada beberapa tahun lalu. Ibunya pun H Siti Kholifah Binti Yasin juga lebih dulu meninggal dunia. 

BACA JUGA:Ibu Mertua Lagi Pake Baju, Rozy Minta Video Call

Kalau mereka masih ada betapa bangganya. Melihat anaknya yang nomor 3 dari 9 saudara berhasil menuntaskan level pendidikan tertinggi dalam akademik. 

Tangis haru. Bahagia. Sekaligus kelegaan. Karena mampu menuntaskan studinya. Atau tangis apa?

“Karena lepas beban. Hampir frustrasi dan nyaris nak mundur karena sulitnya nak namatkan sekolah itu” ujar HM Muslimin, pria kelahiran Musi Rawas, 1969 ini.

Menurut HM Muslimin, betapa sulit dalam menuntaskan S3-nya. Banyak kendalanya. Hampir putus asa. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: