Kakek Nenek 9 Cucu di Muratara Nikah Lagi, Usai Dapat Buku Nikah Buru-buru Pulang

"Istilah kami nembaklah, supayo anak biso sekolah. Dari zaman itu sampai kini, nak umroh ditanyo terus. Alhamdulillah hari ini sudah ado kartu nikah," ceritanya.

Pelaksanaan sidang isbat Nikah itu dipimpin 6 hakim dari Pengadilan Agama Kota Lubuklinggau.

Disaksikan ratusan pasang mata warga yang antusias. Mengingat mayoritas, peserta didominasi warga lanjut usia.

Rohana mengaku awalnya cukup kesulitan saat dimintai panitia untuk menghadiri dua orang saksi dari pelaksanaan pernikahan mereka pertama.

BACA JUGA:Mau Update Status Medsos Hari Pahlawan yang Keren, ini 55 Link Twibbon Gratis

Karena hampir rata-rata saksi yang ikut menyaksikan pernikahan mereka dulu, sudah meninggal dunia.

"Tapi ini ada saksi dari adik dak kakak saya yang ikut dampingi dari keluarga. Kalau ketika waktu saya nikah dulu, sama saksi-saksinya itu sudah meninggal semua," ulasnya.

Bupati Muratara, H. Devi Suhartoni menuturkan, program Isbat Nikah ini merupakan bantuan yang digulirkan bekerja sama dengan Kantor Kementerian Agama dan pengadilan agama.

Untuk membantu masyarakat yang belum memiliki kartu nikah. Setelah mendapat kartu nikah, artinya masyarakat diakui secara sah menurut hukum negara. 

BACA JUGA:Perang Membara Melawan Penjajah Pecah di Muratara, Tiga Pejuang Gugur

Dan adanya kepastian status dan kejelasan identitas sebagai warga negara Indonesia. Bupati menyampaikan di 2022 ini ada 89 pasutri yang ikut isbat nikah.

Namun berdasarkan pendataan, ternyata peminat isbat nikah di Kabupaten Muratara cukup banyak dan lebih dari 200 pasangan.

"Karena anggaran kita terbatas, kita akomodir 89 pasang dulu. Insyaallah tahun depan akan kita tambah dan dianggarkan lagi," jelas Devi Suhartoni.

Bupati meminta agar seluruh pasangan yang mengikuti Isbat Nikah agar tetap rukun dalam menjalankan bahtera rumah tangga.

BACA JUGA:Jelang Hari Pahlawan, Warga Muratara Lakukan Perbuatan Tercela di Pondok

Sumber: