Ponpes Misro Arafah Gelar Matasa, Kaji Kitab Kuning, Juga Belajar Bahasa Arab dan Inggris

Ponpes Misro Arafah Gelar Matasa, Kaji Kitab Kuning, Juga Belajar Bahasa Arab dan Inggris

SAMBUTAN : Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Misro Arafah Lubuklinggau, Buya Aidil Fitrisyah Musa, Lc saat menyampaikan sambutan pada Matsama, Rabu (10/8/2022). --

Kami mengimbau diungkapkannya, kepada wali santri Ponpes Misro Arafah Lubuklinggau salah satu pilihan yang tepat untuk menitipkan anak dan mengajarkan mereka tentang nilai-nilai keislaman yang utuh. 

BACA JUGA:Oknum Polisi yang Bakar Pacarnya Hidup-hidup Dituntut Hukuman Seumur Hidup

Kepada santri, nanti kita dalam dua minggu kedepan ada Masa Ta’aruf Santri (Matasa) jadi masa perkenalan santri terhadap lingkungan pondok, panca jiwa pesantren, ruh-ruh kepesantrenan sehingga apa yang meski dibuat dipondok agar anak-anak itu punya bekal  dalam mengarungi tiga hingga enam tahun kedepan sekolah di Ponpes Misro Arafah Lubuklinggau.

Untuk keunggulan Pondok Pesantren Misro Arafah Lubuklinggau ini ada beberapa poin nilai yang cukup baik dimasyarakat karena kami tidak mencetak dan menjanjikan dengan slogan brosur, tidak mensyiarkan lewat media sosial jadi brosurnya anak yang kami didik, kami utus berjumlah 100 pada dai yang kami ajarkan dipondok untuk menyeruhkan nilai-nilai keislaman dimasyarakat.

BACA JUGA:Ini Keluhan Pengendara yang Antri BBM di Lubuklinggau

Ia juga menjelaskan, mencetak kader yang berbahasa secara internasional yakni Bahasa Arab dan Bahasa Inggri karena untuk membuka cakrawala dunia harus memahami bahasa, jadi Bahasa Arab dan Bahasa Inggris di Pondok ini sangat kuat bahasanya.

“Kita di sini juga tidak lepas dari pembelajaran kitab kuning yakni kitab huruf-huruf gundul kita pelajari untuk menyelami ilmu-ilmu dasar yang diajarkan ulama-ulama terdahulu, selanjutnya mencetak para-para penghafal Alqur’an dengan ketentuan berlaku yakni diproses terlebih dahulu,” ungkapnya.

BACA JUGA:Turun dari ALS Bawa Koper, Isinya Dikira Gula Aren Ternyata Ganja

Selanjutnya, santri harus belajar wirausaha karena tidak semua santri harus menjadi kyai, guru agama jadi santri ada yang menjadi TNI/Polri, Dokter, mungkin anak-anak lemah dari segi Alqur’an tetapi anak-anak ada jiwa bisnis maka kita bangunkan mitranya yakni dengan mengikutian Balai Latihan Kerja (BLK).

Harapan kedepannya kepada santri yakni sering saya sampaikan kepada anak pada saat Subuh Jumat dan  Subuh Minggu bahkan dalam pembelajaran bahwa Pondok Pesantren Misro Arafah Lubuklinggau adalah slogan yang menjadi mahkota dikepala santri jadi bagi mereka yang berbuat yang tidak baik maka akan merusak mahkota Pondok Pesantren Misro Arafah Lubuklinggau.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: