Media Sosial dan Krisis Etika Generasi Muda
Kanaya Virginia--
Oleh : Kanaya Virginia *)
“Media sosial kini tidak hanya menjadi ruang komunikasi, tetapi juga mencerminkan krisis etika yang semakin nyata di kalangan generasi muda.”
Sebagai mahasiswa, media sosial telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai sarana komunikasi, informasi, maupun ekspresi diri.
Namun, penggunaan media sosial yang tidak diimbangi dengan kesadaran etika justru memunculkan berbagai persoalan.
BACA JUGA:Donasi Rakyat atau Tagihan Negara?
Fenomena ujaran kebencian, perundungan daring, penyebaran hoaks, dan konten sensasional menunjukkan adanya krisis etika di kalangan generasi muda.
Krisis ini salah satunya disebabkan oleh rendahnya literasi digital. Banyak mahasiswa mampu menggunakan teknologi, tetapi belum sepenuhnya memahami tanggung jawab moral dalam bermedia sosial.
Kebebasan berekspresi sering disalahartikan sebagai kebebasan tanpa batas, sehingga empati dan sopan santun kerap diabaikan.
Padahal, media sosial adalah ruang publik yang menuntut sikap bijak dan bertanggung jawab.
BACA JUGA:Generasi Z dan Gelombang Bullying: Krisis Karakter Warga Negara Muda
Sebagai generasi terdidik, mahasiswa memiliki peran penting dalam membangun budaya digital yang sehat.
Media sosial seharusnya dimanfaatkan sebagai ruang diskusi dan penyebaran gagasan positif.
Dengan menjunjung etika, mahasiswa dapat membuktikan bahwa media sosial bukan sumber krisis, melainkan sarana perubahan yang bermanfaat bagi masyarakat.
*) Penulis adalah Mahasiswa Institut Teknologi Muhammadiyah Sumatera (ITMS)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
