Hardiknas di Persimpangan Jalan: Mencari Pendidikan Indonesia yang Adil, Berkualitas dan Berkelanjutan
Niken Novellia--
Inkonsistensi akibat ganti menteri memang penyakit kronis—sudah 12+ kurikulum berganti! GBHPN jangka panjang, berbasis data dan praktik global, adalah ide brilian.
Ini seperti konstitusi yang lintas rezim, mirip visi Roadmap Pendidikan 2045 tapi lebih mengikat. Di Muhammadiyah, konsistensi terlihat dari kurikulum berkelanjutan yang menyesuaikan zaman tanpa kehilangan esensi tauhid dan kemajuan.
BACA JUGA:Banjir Rejang Lebong, Rapuhnya Infrastruktur Tanggul dan Drainase
Peran Guru, Orang Tua, dan Semangat Kolektif
Pendidikan bukan monopoli negara; guru sebagai pahlawan dan orang tua sebagai guru pertama harus dihormati.
Opini ini menginspirasi: mari kawal agar pendidikan kita adil dan berkesinambungan. Dengan semangat Dirgahayu Hardiknas, Indonesia bisa maju melalui kecerdasan holistik—kognitif, emosional, dan spiritual.
*) Penulis adalah Mahasiswa Institut Teknologi Muhammadiyah Sumatera (ITMS)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
