Pengaruh Ekonomi Digital dan Gig Economy Terhadap Generasi Z
Raihan Oktoviranda--
Oleh: Raihan Oktoviranda *)
Pendahuluan
Generasi Z, yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, tumbuh dalam era di mana teknologi digital telah mengubah lanskap ekonomi global.
Di Indonesia, perkembangan ekonomi digital—yaitu aktivitas ekonomi yang bergantung pada teknologi informasi seperti e-commerce, fintech, dan media sosial—telah menciptakan berbagai peluang baru, namun juga menghadirkan tantangan bagi tenaga kerja muda.
BACA JUGA:Banjir Tahunan dan Kurangnya Kesadaran Lingkungan Masyarakat
Bersamaan dengan itu, muncul gig economy, yaitu sistem kerja fleksibel berbasis proyek melalui platform digital seperti Gojek, Grab, atau Upwork, tanpa kontrak kerja tetap.
Menurut laporan Katadata (2024), sekitar 40 persen Generasi Z di Indonesia terlibat dalam gig economy, terutama di bidang transportasi, pengiriman, dan industri kreatif digital.
Fenomena ini membuka pintu bagi inovasi dan kemandirian ekonomi, tetapi di sisi lain juga menimbulkan risiko berupa ketidakpastian penghasilan, tekanan mental, serta potensi kesenjangan sosial.
Oleh karena itu, artikel ini menganalisis pengaruh ekonomi digital dan gig economy terhadap Generasi Z di Indonesia, sekaligus menawarkan solusi agar transformasi ini dapat berjalan secara inklusif dan berkelanjutan.
BACA JUGA:Bullying di Sekolah Masalah Serius yang Tidak Boleh Dianggap Biasa
Pengertian atau Penjelasan Singkat
Ekonomi digital merujuk pada aktivitas ekonomi yang didorong oleh teknologi informasi dan komunikasi, seperti perdagangan daring, layanan keuangan digital, serta platform ekonomi berbagi.
Di Indonesia, ekonomi digital berkontribusi sekitar 10–15 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) (World Bank, 2022) dan memungkinkan terjadinya transaksi ekonomi tanpa batas geografis.
Sementara itu, gig economy merupakan model kerja non-tradisional di mana individu menawarkan jasa melalui aplikasi digital, seperti pengemudi ojek daring atau freelancer, dengan sistem pembayaran berbasis tugas atau proyek.
BACA JUGA:Pancasila Sebagai Kompas Etika Anak Muda Milenial
Kedua konsep ini saling melengkapi: ekonomi digital menyediakan infrastruktur teknologi, sedangkan gig economy memanfaatkannya sebagai ruang kerja fleksibel.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
