4 Fakta Operator Alat Berat asal Jambi Hilang di Lahan Tambang Batu Bara di Muratara

Sabtu 07-10-2023,11:36 WIB
Reporter : Budi Santoso
Editor : Budi Santoso

“Dapat cak Rp500 ribu jadilah, nak dapat atau idak masih nak begawe dulu. Dio rencano nak balik malam takbiran dari Sarolangun,” ungkapnya.

Namun takdir berkata lain. Kerabat korban mendapat kabar, sekitar Rabu siang jika korban tertimbun tanah longsor saat bekerja melakukan penggalian emas.

BACA JUGA:Rumah Politisi PDIP di Sulawesi Tenggara Ditembak Orang Tidak Dikenal

Saat itu korban dan rekannya melakukan penggalian dengan sistem ‘nebeng’ yakni penggalian di dekat galian ekskavator. 

Karena galian baru, tebing di lokasi korban menggali emas runtuh dan menimbun keduanya dengan ketebalan tanah 5 meter. 

Sontak kejadian itu, membuat sejumlah rekan korban panik.

Lalu berusaha menyelamatkan korban dengan melakukan evakuasi dengan penggalian manual.

BACA JUGA:Sumsel Ladangnya Pemodal Luar Kumpulkan Uang, Pekerja Tambang Ilegal Hanya Cukup Buat Makan

Proses evakuasi cukup berlangsung lama, Sekitar 2 jam baru bisa mengeluarkan tubuh korban. 

“Sikok selamat tapi kritis, katonyo wong Lubuk Tanjung aslinyo wong palembang. Kalu posisi mang Biden, dio ado di bawah jadi idak selamat,” katanya. 

Usai evakuasi, jenazah Biden langsung dibawa ke rumah duka di Desa Noman Baru untuk dimakamkan.

Mengenai insiden tersebut, Camat Rupit Makhturidi mengaku belum mengetahui secara detail informasi itu.

BACA JUGA:Diminta Pulang Karena Idul Adha 2023, Warga Muratara Justru Pulang Tinggal Nama, Korban Tambang Emas

“Memang banyak warga kita yang nambang di Jambi, mereka yang menambang dekat galian ekskavator itu yang sering tertimbun longsor,” ungkapnya. 

Namun pihaknya mengaku akan melakukan pengecekan lebih lanjut terkait informasi tersebut. (*)

Kategori :