BACA JUGA:Harga Beras Terus Merangkak Naik, ini Instruksi Presiden Jokowi Atasi Kenaikan Beras
Si Kumbang manggut-manggut pertanda mengerti dengan keadaan kedua perempuan yang ada di hadapannya.
la memberanikan mengutarakan maksudnya, ingin tinggal di rumah perempuan yang dia bantu tadi.
Kala itu Maryam, mengatakan, nanti Tuah tidak tahan, kami orang miskin hidup seperti ayam kalau tidak berkata tidak dapat makan.Tapi kalau Tuah sanggup kami tidak menolak.
Si Kumbang mendengar jawaban Bik Maryam, membuat hatinya bersemangat.
BACA JUGA:Bisa Diangkat 63 Meter, Begini Cara Kerja Jembatan Ampera Palembang
Akhirnya Si Kumbang berjodoh dengan anak Maryam bernama Siti dan mereka menikah hidup bahagia.
Setelah menikah, Si Kumbang mendapat panggilan Tuah Negeri. Mereka berkebun dan berladang untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.
*Tuah Negeri Bantu Usir Belanda dari Negeri Kota Palimbangan
Pada suatu hari di dusun tempat Tuah Negeri atau Si Kumbang tinggal, ada pengumuman dari Kesunanan Palimbangan.
BACA JUGA:Syarat Mendaftar PPPK 2023, Ada Kebijakan Khusus untuk Honorer K2 dan Tenaga Non-ASN
Isinya siapa saja yang mau membantu Kesunanan Palimbangan berperang melawan Belanda akan diberikan imbalan besar.
Selain itu akan diberikan kedudukan yang terhormat.
Mendengar pengumuman itu hati Tuah Negeri tergerak hatinya untuk dapat membantu.
Tetapi apalah daya keadaan kehidupan keluarganya tidak memungkinkan.
BACA JUGA:Kisah Nyata di Palembang, David Bersama Temannya Diganggu Makhluk Dunia Lain (2)