Karena mereka saja hidup dibawah garis kemiskinan.
Jangankan untuk berangkat ke Palimbangan untuk makan sehari-hari saja susah.
Melihat kedatangan Tuah Negeri prajurit mendekatinya dan bertanya apakah dia bersedia untuk membantu Kota Palimbangan melawan dan mengusir Belanda.
Untuk segala sesuatunya Kesunanan Palimbangan yang akan mengurusnya.
BACA JUGA:Daftar Libur dan Cuti Bersama September 2023, Juga Hari Besar dan Peringatan Apa Saja
Mendengar tawaran tersebut Tuah Negeri sangat senang dan bangga, maka pulanglah dia ke rumah untuk berpamitan dengan istri dan ibu mertuanya.
Berangkatlah Si Kumbang ke Negeri Palimbangan dengan tujuan mengusir Belanda.
Setelah sampai di Negeri Palimbangan, Si Kumbang menghadap pada Sunan dan menyatakan bahwa dia siap untuk membantu mengusir Belanda.
Sang Sunan menyambut baik niat dari Tuah Negeri dan bergabunglah dia dengan pasukan dari Negeri Palimbangan.
BACA JUGA:4 Fakta Jembatan Ampera Palembang Tidak Lagi Diangkat, Nomor 3 Pastinya Bikin Polisi Sibuk
Tuah Negeri sangat cerdas, mempunyai kesaktian yang sangat hebat dan mempunyai siasat perang yang cukup mumpuni.
Dia memerintahkan seluruh pasukan untuk menyiapkan kasur busa diberi warna merah diletakkan sepanjang Sungai Musi dan Sungai Sungsang Palimbangan.
Serta memerintahkan agar menyiapkan pisang ambon sebanyak-banyaknya dan di gantungkan di sepanjang tepian Sungai Sungsang.
Setelah persiapan selesai, tiga hari kemudian Panglima dan prajurit dari Belanda datang melakukan penyerangan.
Dentuman meriam dan letusan sejatapun terus berdesingan memekakkan telinga.