Lantas Si Kumbang memutuskan esok hari akan melaksanakan perintah mimpinya tersebut.
Keesokan harinya, Si Kumbang telah berjanji dengan dirinya sendiri untuk melaksanakan perintah yang dia dapatkan dalam mimpi.
Si Kumbang kemudian membuat rakit untuk perjalanannya mengarungi sungai.
la tidak lupa berpamitan dan memohon do'a restu dari segenap sanak saudaranya.
Penduduk dusun yang kebetulan mengetahui kepergian Si Kumbang semua bersedih dan mendoakan agar Si Kumbang dapat menemukan apa yang dicarinya.
Keharuan sejenak menyelimuti bibir sungai, di mana Si Kumbang melambaikan tangannya tanda perpisahan.
BACA JUGA:Sah, Pasangan Anies Baswedan dan Cak Imin, Disebut Pasangan AMIN
Si Kumbang mulai mendayung rakit ditemani ayam jagonya menyusuri Sungai Kelingi.
“Bismillahirokmanirrohim, malang mujur berlanting, Mang sampan pelampung naik timbul, seumpama batu tendam tenggelam, sambil berlayar dak ada arah tujuan, sekedar menuruti petunjuk mimpi,” demikian kalimat diucapkan Si Kumbang dikutip dari buku cerita rakyat Musi Rawas.
Berlayarlah Si Kumbang mengikuti seenaknya arah air kemana mau mengalir.
Detik demi detik berganti menit, dan menit pun berganti jam, dan jam pun berganti hari. Siang, sore, malam, terus berjalan menyambut pagi.
BACA JUGA:PLN Lubuklinggau Lakukan Pemeliharan Terencana, Cek Jadwal Pemadaman September 2023
Ikhtiar yang tanpa rasa lelah dan putus asa akhirnya menemukan titik terang.
Lebih kurang pukul 07.00 WIB, ayam jago Si Kumbang berkokok tiada henti.
Ini berarti pertanda bahwa tempat yang dilukiskan dalam mimpinya berada di sekitar ayam berkokok tersebut.