SUMSEL, LINGGAUPOS.CO.ID – Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) juga berimbas kenaikan harga minyak goreng (migor)
Hal ini disebabkan adanya kenaikan nilai jual produk hilir CPO yang mulai diberlakukan, Senin 5 September 2022.
Para pedagang mengatakan, rata-rata kenaikan harga migor 10 persen.
“Dapat informasi distributor, katanya migor kemasan semua merek naik sekitar 10 persen. Kurang lebih Rp1.000/liter,” kata Yus, pemilik toko kelontongan di Sukarami Palembang dikutip dari koran sumeks, Selasa 6 September 2022.
BACA JUGA:Wafatnya Santri Asal Palembang di Gontor, Polisi Sebut Ada 3 Korban
Sedangkan bahan pokok lain belum ada pergerakan. Dia berharap tidak ada kenaikan yang terlalu tinggi karena daya beli masyarakat pasti drop.
Naiknya harga migor juga terjadi di Pasar Baru Baturaja, OKU, Sumatera Selatan (Sumsel)
“Ya, sekitar 10 persen naiknya. Kalau minyak goreng kemasan sederhana, naik dari Rp14.000 jadi Rp15.000/liter,” kata Iwan, pedagang sembako di sana.
Sedangkan yang curah tidak naik.
BACA JUGA:Siapa Membunuh Putri (3) Kepiting Saus, Anak-anak Panti, dan Sensor Berita
Adanya kenaikan harga minyak goreng diakui Disperindag OKU. “Naik sekitar Rp1.000/liter,” ujar Staf Pengawasan Bidang Perdagangan Disperindag OKU, Yeyen.
Harga minyak goreng kemasan di Pasar Pulo Mas Empat Lawang, Sumatera Selatan juga naik dari Rp14.000 jadi Rp16.000/liter. Untuk cabai merah keriting sudah dijual Rp100.000/kg.
“Jadi beli seperlunya saja,” kata Eka, seorang ibu rumah tangga di Tebing Tinggi.
Bidi, pedagang sembako di Pasar Kayuagung, mengatakan, minyak goreng curah masih dijual Rp14.000/kg.
BACA JUGA:Simak, 4 Buah Sehat Ini Bisa Atasi Perut Kembung