Bagaimana di ritel? Duty Store Diamond , Sukarno mengungkap, untuk satu minggu ke depan, pihaknya yakin akan ada kenaikan harga bahan pokok karena terkait dengan cost transportasi saat distribusi.
“Kalau sampai hari ini belum,” katanya. Namun, sebelum kenaikan BBM, beberapa barang sudah curi start, lebih dulu naik.
Diantaranya, gula, minyak, gandum, mie instan, beras dan telur. Kenaikannya rata-rata di bawah 5 persen.
BACA JUGA:Polisi Tembak Polisi di Lampung, Penyebabnya Karena Istri, Begini Kronologinya
Jika nanti naik lagi, maka artinya dalam dua bulan terakhir, harga bahan pokok di ritel sudah dua kali naik.
Pihaknya tentu tidak menginginkan sering naik.
“Kalau naik, daya beli rendah maka permintaan akan turun,” imbuh Sukarno.
Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang melakukan langkah cepat untuk menjaga stabilitas harga dan inflasi. Rencananya, bakal digelar operasi pasar (OP) atau pasar murah di setiap kelurahan.
BACA JUGA:Mau Tau 5 Rahasia Kesuksesan Cristiano Ronaldo, Nomor 1 Paling Mencengangkan!
Rencana itu diungkap Wali Kota Palembang, H Harnojoyo usai bertemu pimpinan Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik (BPS), kemarin.
Menurutnya, dampak dari kenaikan BBM akan membuat daya beli masyarakat menurun. “Jika stok cukup, harga tidak naik tinggi,” ujarnya.
Sesuai arahan presiden, stabilitas harga perlu dijaga agar inflasi tidak terlalu tinggi. Plus minus 3+1 atau 3-1. Artinya, antara 2-4 persen.
“Langkah-langkah seperti operasi pasar, pasar murah akan dilakukan. Bila perlu di setiap kelurahan,” tukas Harnojoyo.
BACA JUGA:Pak De di OKI Cabuli Balita, Tapi Tidak Mengaku
Sementara, mengantisipasi dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), tim pengendali inflasi daerah (TPID) diminta fokus menjaga stabilitas pangan.
Utamanya, mempertahankan agar angka inflasi tidak terlalu tinggi.