8 Jemaah Haji Indonesia Berusia di Atas 100 Tahun, 47.384 Lansia, 513 Disabilitas, Difasilitasi Kursi Roda

8 Jemaah Haji Indonesia Berusia di Atas 100 Tahun, 47.384 Lansia, 513 Disabilitas, Difasilitasi Kursi Roda

Jemaah haji lansia dan disabilitas difasilitasi kursi roda--

LINGGAUPOS.CO.ID - Berdasarkan data dari Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) diketahui ada 8 jemaah Haji Indonesia berusia di atas 100 tahun.

Bahkan sampai dengan Senin 19 Mei 2025, terdata 47.384 jemaah adalah lanjut usia, total dari 203.320 jemaah haji reguler Indonesia.

Secara rinciannya, usia 65-70 tahun ada 26.408 jemaah haji. Usia 71-79 tahun ada 14.599 jemaah haji.

Kemudian usia 80-89 tahun ada 5.958 jemah haji. Usia 90-99 tahun terdata 411 jemaah haji. Tentunya juga ada 8 jemaah haji usia 100 tahun ke atas.

BACA JUGA:22 Jemaah Haji Indonesia Dirawat di RS Arab Saudi, Diserang ISPA Hingga Pneumonia, 1.100 Kasus Muncul

Juga diketahui ada ada 513 orang jemaah disabilitas

Untuk itulah, PPIH menyiapkan 183 orang petugas pelayanan lansia dan disabilitas. Jumlah itu baru yang terdaftar di Siskohat, bukan jumlah yang sudah tiba di Arab Saudi.

"Kami berusaha untuk tetap memaksimalkan petugas yang ada untuk membantu para jamaah lansia," kata Kabid Layanan Lansia Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Suviyanto di Makkah, Arab Saudi, Senin 19 Mei 20205.

Dia mengatakan ada sejumlah kendala yang dialami sejumlah lansia saat melaksanakan ibadah di Makkah. Antara lain kendala bahasa dan kemampuan fisik yang berkurang.

BACA JUGA:Soal Hal Negatif yang Dialami Jamaah Haji di Tanah Suci, ini Kata KH Abdul Moqsith Ghazali

"Banyaknya lansia yang butuh penanganan lebih ekstra yaitu terhadap kebutuhan fisiknya yaitu memandikan ataupun mengganti popoknya ataupun memberikan makanan," katanya.

Dia mengatakan banyak juga jemaah lansia yang harus menggunakan kursi roda untuk beraktivitas. Suviyanto bersyukur pihak syarikah atau perusahaan layanan haji membantu menyediakan kursi roda meski jumlahnya belum maksimal.

Dia kemudian menjelaskan proses sewa jasa pendorong kursi roda saat hendak umrah di Masjidil Haram. Dia menyarankan jemaah menyewa jasa pendorong kursi roda resmi sejak turun di terminal.

"Yang pertama laporkan kepada kloternya lalu kepada kami, lalu kami berikan namanya layanan kursi roda setelah itu kami dampingi dengan namanya kartu kendali. Sehingga untuk memudahkan kami mengendalikan para petugas kursi roda yang ada di Haram dari titik awal selama proses ibadah umroh baik sai dan tawaf sampai kembali ke titik awal tadi," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber: