Kisah Guru Honorer di Musi Rawas, Awalnya Digaji Rp500 Kini Diangkat PPPK, Terima Kasih Bupati Ratna Machmud
Seorang guru honorer di Kabupaten Musi Rawas sangat berterima kasih kepada Bupati Hj Ratna Machmud yang telah peduli terhadap tenaga honorer-Dokumen-Pribadi
LINGGAUPOS.CO.ID – Perjuangan Desi Fadilah untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak Kerja (PPPK) melalui lika liku yang cukup panjang.
Sebelum diangkat menjadi PPPK, ibu satu anak ini bertahun-tahun harus menjadi honorer dengan pendapatan Rp500 ribu hingga Rp1.500.000.
Namun seiring waktu perjuangan Desi Fadilah membuahkan hasil. Dia dan ratusan honorer lainnya menjadi PPPK pada pengangkatan Tahap 1 oleh Bupati Musi Rawas Hj Ratna Machmud Amin tahun 2022.
“Terima kasih ibu Hj Ratna Machmud, berkat diangkat PPPK saya bisa bantu adik menamatkan kuliah,” kata Desi Fadilah kepada LINGGAUPOS.CO,ID, Jumat, 30 Agustus 2024.
BACA JUGA:Daftar ke KPU Musi Rawas, Berkas Pasangan Bacalon Ratna Machmud – Suprayitno Dinyatakan Lengkap
Desi menceritakan, awal menjadi guru honorer dia ditempatkan di SD Negeri Pian Raya Kecamatan Muara Lakitan Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan, 27 Juli 2012. Saat itu dirinya masih masih berstatus belum menikah.
Selama bertahun-tahun, alumni FKIP PGSD Universitas Sriwijaya itu mengajar di SD Negeri Pian Raya dengan ditemani sang ibu dengan gaji Rp800.000.
Untungnya saat itu salah seorang warga memberikan tempat tinggal tanpa harus membayar sewa rumah.
Setelah beberapa tahun mengabdikan di SD Negeri Pian Raya, buah hati pasangan Hasan Anas (alm) dan Sunarti itu pindah di SD Negeri 1 Sukarami Kecamatan Sumber Harta Kabupaten Musi Rawas.
BACA JUGA:Usai Deklarasi Dihadiri Ribuan Massa, Bacalon Ratna Machmud – Suprayitno Daftar ke KPU Musi Rawas
Selama mengabdikan diri di SD Negeri 1 Sukarame, Desi harus diantar sang ayah setiap hari pulang pergi.
Selama mengajar di SD Negeri Sukarame harus menerima kenyataan pahit. Karena honor yang tadinya diterima Rp850 ribu berubah menjadi Rp500 ribu karena kondisi keuangan pemerintah yang saat itu tidak memungkinkan.
Kendati mendapat honor hanya Rp500 ribu, Desi masih mencoba bertahan untuk mengabdikan diri mengajar anak-anak.
Sang ayah yang sudah memasuki masa pensiun dari PNS pun tak kenal lelah mengantar putrinya pulang pergi Lubuk Linggau-Sumber Harta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: