Peristiwa Merah Putih di Manado Usai Indonesia Merdeka, Peperangan Mempertahankan Tanah Air

Peristiwa Merah Putih di Manado Usai Indonesia Merdeka, Peperangan Mempertahankan Tanah Air

Peristiwa merah putih di Manado yang terjadi usai Indonesia memproklamasikan kemerdekaan merupakan peperangan mempertahankan tanah air.-Ilustrasi-

BACA JUGA:Peristiwa Bandung Lautan Api: Sejarah Penting Perjuangan Kemerdekaan Indonesia

Peperangan pun terjadi,  masyarakat yang tinggal di Manado, Tomohon, dan Minahasa melakukan perlawanan terhadap Belanda.

*Puncak Peperangan

Demi melawan Belanda yang masih saja ingin menguasai Manado dan menolak merah putih perlawanan demi perlawanan pun akhirnya terjadi. Hingga puncaknya, pada 14 Februari 1946.

Kala itu, Residen Manado Bernard Wilhelm Lapian, Letnan Kolonel Charles Choes Taulu, dan Sersan SD Wuisan menggerakkan pasukannya untuk mengambil alih markas militer yang dikuasai Belanda.

BACA JUGA:Peristiwa Bom Atom dan Kaitannya dengan Kemerdekaan Indonesia, Hal Ini yang Terjadi

Mereka pun mengibarkan bendera merah putih di atas gedung tangsi militer Belanda.

Rakyat juga tak segan-segan merobek bendera triwarna Belanda menjadi bendera merah putih.

Selain itu, rakyat yang ikut serta dalam penyerbuan tersebut berusaha merebut tangsi militer Teling dan menurunkan bendera Belanda serta menggantinya dengan bendera merah putih.

Adapun pimpinan Belanda yang berhasil ditangkap dalam peristiwa ini adalah Letnan Verwaayen, pimpinan tangsi militer, dan Kapten Blom, pemimpin garnisun Manado.

BACA JUGA:Peristiwa Rengasdengklok, Momen Sebelum Terjadinya Kemerdekaan Indonesia, Kisah Ini Dibaliknya

Namun sayangnya, kemenangan itu tidak berlanjut lama. Sebab, pada awal Maret 1946, kapal Belanda Piet Hein tiba di Manado dengan membawa pasukan sekitar satu batalyon.

Kemudian pada 11 Maret 1946, para pimpinan gerakan Merah Putih diundang ke kapal Belanda.

Undangan itu dimaksudkan untuk melakukan perundingan antara kedua belah pihak, tetapi pihak Belanda ingin menahan para pemimpin Sulawesi Utara.

Yang terjadi selanjutnya adalah para pejuang rakyat melemah dan Belanda kembali menguasai wilayah Sulawesi Utara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: