Tetap Menentang, Pasukan Israel Gempur Habis Rafah Meski Ada Resolusi Gencatan Senjata DK PBB

Tetap Menentang, Pasukan Israel Gempur Habis Rafah Meski Ada Resolusi Gencatan Senjata DK PBB

Pasukan Israel gempur habis Rafah.--Instagram @unexplnd

LINGGAUPOS.CO.ID – Pasukan Israel gempur habis-habisan Rafah di Gaza, walaupun Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) sudah meloloskan resolusi gencatan senjata.

Diambil dari berbagai sumber yang dikutip pada Kamis, 28 Maret 2024, sebanyak 18 orang termasuk sembilan anak-anak setelah pasukan Israel menyerang daerah permukiman di Rafah, wilayah selatan Gaza pada Selasa, 26 Maret 2024.

Israel tetap menentang, dan serangan tersebut terjadi sehari setelah DK PBB mengeluarkan resolusi gencatan tersebut di zona konflik di Jalur Gaza.

Imbas dari serangan brutal Israel ini telah menewaskan tiga orang dan sejumlah orang mengalami luka-luka.

BACA JUGA:Profil Lengkap Suami Sandra Dewi yang Jadi Tersangka Kasus Korupsi, Bukan Orang Sembarangan

Selain itu diketahui juga, pasukan Israel juga menyerbu Pusat Medis Nasser di Khan Younis.

Mereka ini menangkap staf dan mengusir orang-orang di dalam gedung tersebut.

Pada hari sebelumnya, teparnya pada Selasa malam, pasukan Israel ini telah menyerang tenda di daerah Al Mawasi, Khan Younis.

Mereka ini menggempur kawasan tersebut dan menyebabkan sebanyak 12 orang termasuk anak-anak tewas.

BACA JUGA:Penting Menjaga Kondisi Tubuh Selama Ramadan, Yuk Disimak Diskon Produk Kesehatan di Alfamart, Waktu Terbatas

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Gaza telah melaporkan ada sejumlah orang tewas serta alami luka-luka akibat tembakan Israel di Al Nasr.

Sementara Israel yang terus lanjut walaupun DK PBB telah mengeluarkan resolusi gencatan senjata pada Senin.

Yang mana diketahui, revolusi tersebut telah mendapat dukungan dari 14 anggota dan satu abstain.

Isi dari resolusi tersebut mencakup desakan gencatan senjata saat Ramadan, lebih banyak bantuan kemanusiaan yang masuk, perluasan distribusi bantuan, hingga pada pembebasan seluruh sandera yang ditahan oleh Hamas tanpa syarat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: