Israel dan Hamas Sepakat Gencatan Senjata, dengan Isi Perjanjian Berikut ini

Israel dan Hamas Sepakat Gencatan Senjata, dengan Isi Perjanjian Berikut ini

Israel dan Hamas Sepakat Gencatan Senjata--

LINGGAUPOS.CO.ID - Berikut adalah isi perjanjian genjatan senjata antara Israel dan Hamas yang telah menyepakati akan melakukan gencatan senjata dimulai pada 19 Januari 2025 mendatang. 

Invasi brutal yang dilakukan militer zionis di daerah kantong Palestina dikabarkan akan berakhir dengan dilakukannya gencatan senjata.

Sebab, Hamas dengan Israel telah menyepakati akan melakukan gencatan senjata dimulai pada tanggal 19 Januari 2025 mendatang.

Gencatan senjata ini akan dilakukan menyusul dengan pembebasan sandera dan penarikan pasukan Israel secara bertahap di Gaza.

BACA JUGA:Presiden Korea Selatan Ditangkap, 3.000 Polisi Dikerahkan, Apa Penyebabnya

Diketahui Hamas dan Israel sepakat melakukan gencatan senjata yang akan dibagikan dalam tiga fase. 

Pengumuman mengenai adanya gencatan senjata antara Hamas dan Israel tersebut sebagaimana yang diungkapkan oleh Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim al- Thani.

Ia mengumumkan kesepakatan tersebut pada hari Rabu selama konferensi pers di Doha, dengan mengatakan perjanjian itu akan berlaku pada 19 Januari 2025.

Dikutip dari Al Arabiya News, pada Kamis 16 Januari 2025, dikatakan bahwa kesepakatan itu berlaku selama enam minggu.

BACA JUGA:Viral, Erdogan Walk Out Keluar Ruangan Saat Prabowo Pidato, Kemlu dan Turki Buka Suara

Lantas, apa saja yang ada dalam perjanjian gencatan senjata antara Hamas dan Israel tersebut ? berikut selengkpanya.

Isi Perjanjian Gencatan Senjata Hamas- Israel 

1. Pertukaran Tahanan dan Sandera

Isi perjanjian yang pertama ialah mengenai pertukaran tahanan dan sandera, Israel disebut akan membebaskan 30 tahanan Palestina sebagai ganti setiap sandera Israel.

BACA JUGA:Ikan Kiamat Muncul di Pantai Ini, Muncul 3 Kali dalam Setahun, Cek Pertanda Apa?

Kemudian 50 tahanana Palestina lainnya untuk setiap tentara wanita Israel yang ditahan di Gaza.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: