Miris, Buruh dari Brand Fashion Luxury Ini Bekerja Tanpa Dibayar, Simak Kisah di Baliknya
Brand Fashion Luxury, Loro Piana kembali menjadi sorotan publik. Bukan dikarena tren Quiet Luxury, namun brand asal Italia ini ramai dibicarakan sebab adanya isu buruh pekerja yang tidak dibayar.--Instagram @infipop.id
BACA JUGA:Teuku Ryan Curhat Soal Hubungannya dengan Ria Ricis, Ditanya Tentang Poligami, Ini Jawabannya
Namun di balik itu semua, terdapat komunitas pekerja lokal yang malah tidak dibayar sebagaimana dikuak oleh Bloomberg.
Menurut laporan dari Business of Fashion, Loro Piana ini tercatat membeli 2 ribu hektar tanah seharga 160 juta USD di kawasan Lucanas, Peru.
Mereka mempunyai izin pencukuran vikunya di tanah tersebut. Mereka juga membangun pagar supaya di sekitaran wilayah untuk tidak ada vikunya yang kabur atau dihalau illegal oleh pihak lainnya.
Selain itu juga, pagar tersebut dibangun guna memaksimalkan repreduksi hewan ini agar populasinya dapat bertambah hingga 50 persen setiap tahunnya.
Diketahui, Andrea Barrientos menceritakan bagaimana dirinya serta komunitas lokal Lucanas menjadi buruh yang mencukur bulu vikunya customer mereka satu-satunya, Lor Piana.
Sayangnya, tidak adanya benefit bagi komunitas lokal tersebut sebab mereka hanya menerika sekitar 280 USD untuk jumlah serat yang setara saja.
Jumlah ini tentu tidak cukup saat terdapat aturan mengenai komunitas yang cukup mencekik.
Pada wilayah Lucanas sendiri, diketahui, aturan yang berlaku yaitu anggota komunitas harus bekerja secara gratis dalam pengumpulan, sementara orang luar bis dibayar biasanya sekitar 20 USD seharinya.
BACA JUGA:Salat Tarawih di Indramayu 23 Rakaat Hanya 7 Menit: Super Kilat, Kok Bisa
Itulah informasi seputar buruh dari brand fashion luxury yang bekerja namun tidak dibayar. Semoga bermanfaat. (*)
Dapatkan update berita LINGGAUPOS.CO.ID di platform media sosial, dengan klik LINK INI
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: