Jalinsum Muratara Kembali Diblokir, Polisi Berikan Tindakan Tegas, Begini Akhirnya

Jalinsum Muratara Kembali Diblokir, Polisi Berikan Tindakan Tegas, Begini Akhirnya

Aparat kepolisian tetpaksa mengambil tindakan tegas, membubarkan paksa massa yang blokir Jalinsum Muratara. -Tangkap Layar-Youtube Detik TV Sumsel

 MURATARA, LINGGAUPOS.CO.ID –  Ancaman massa pendukung Caleg Pemilu 2024 akan blokir Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) terbukti. 

Sekitar pukul 18.00 WIB, Minggu, 3 Maret 2024 ratusan massa kembali melakukan aksi blokir Jalinsum Muratara di Simpang Empat Kecamatan Rupit. 

Sebelumnya mereka menggelar aksi damai sejak pukul 09.00 WIB. Untungnya aksi blokir Jalinsum Muratara hanya berlangsung lebih kurang 30 menit.

Aparat kepolisian tetpaksa mengambil tindakan tegas, membubarkan paksa massa yang blokir Jalinsum Muratara. Akses Jalinsum Muratara kembali normal setelah pembubaran paksa yang dilakukan aparat kepolisian.

BACA JUGA:Kronologis Massa Caleg Pemilu 2024 Demo Ancam Blokir Jalinsum Muratara, Diduga Masalah Internal Partai

“Sudah dibuka (Blokir Jalinsum Muratara), hanya 30 menit,” ungkap Kapolres Muratara AKBP Koko Arianto Wardani melalui Kabag Ops Kompol Dedi Rahmat Hidayat saat dihubungi LINGGAUPOS.CO.ID, Minggu, 3 Maret 2024 malam. 

Sebelumnya aksi demonstrasi blokir Jalinsum dilakukan warga dengan membakar ban bekas di pangkal jembatan.

Informasi dihimpun aksi kekecewaan warga ini dipicu oleh putusan KPU Muratara yang membuka kotak suara TPS 7 Desa Bingin Rupit.

Mereka yang awalnya melakukan aksi demo penolakan terhadap pembukaan kotak suara akhirnya memilih untuk memblokade Jalinsum dengan cara membakar ban.

BACA JUGA:Mobil Wuling Masuk Irigasi di Musi Rawas, Ini Penyebabnya

Protes ini bermula dari putusan KPU Muratara yang membuka TPS 7 Desa Bingin Rupit, yang kemudian menemukan sejumlah surat suara hilang, menyebabkan Calon Legislatif (Caleg) dari golongan mereka kalah tipis.

Respon terhadap aksi ini tidak tergantung lama. Pihak kepolisian langsung datang ke lokasi aksi dengan ratusan personel. 

Mereka meminta warga untuk memadamkan api dan membubarkan diri.

Dampak dari aksi tersebut terasa nyata, arus lalu lintas di Jalinsum Muratara terhambat, sehingga dilakukan pengalihan arus ke jembatan lama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: