Siswa SMP di Palembang Diminta Rp250 Ribu untuk Perpisahan di Hotel, Souvenir Guru Rp17,5 Juta Jadi Sorotan

Siswa SMP di Palembang Diminta Rp250 Ribu untuk Perpisahan di Hotel, Souvenir Guru Rp17,5 Juta Jadi Sorotan

Siswa SMP di Palembang Diminta Rp250 Ribu untuk Perpisahan di Hotel, Souvenir Guru Rp17,5 Juta Jadi Sorotan--sumateraekspress.id

PALEMBANG, LINGGAUPOS.CO.ID - Para siswa-siswi di salah satu sekolah di Palembang dimintai Rp250 ribu untuk gelar perpisahan di hotel, sementara souvenir guru senilai Rp17,5 juta jadi polemik

Sempat viral baru-baru ini salah satu SMP yang ada di Palembang dimintai sumbangan untuk acara perpisahan sekolah

Selain dimintai sumbangan perpisahan SMP di Palembang itu juga dimintai sumbangan Rp20 ribu per orang untuk membeli kado guru yang menikah dan akan pensiun.

Kejadian itu pun viral, karena mendapat berbagai keluhan dari orang tua siswa di SMP itu, bahkan yang jadi sorotan adalah hadiah untuk souvenir guru yang mencapai Rp17,5 juta.

BACA JUGA:Wajah Hingga Lidah Kartika Putri Melepuh, Sampai Harus Berobat ke Singapura, Apa Penyebabnya

Mereka harus membayar Rp250 ribu untuk acara perpisahan sang anak di hotel berbintang, dengan alasan telah disepakati dalam rapat komite dengan orang tua siswa.

Salah seorang wali murid mengatakan bahwa mereka yang tidak mampu merasa keberatan, “Kami yang tidak mampu jelas keberatan,” ujarnya.

Sementara, dari rincian yang beredar, tertulis untuk ATK Perlengkapan perlu Rp1,5 juta, lalu untuk undangan umum Rp1,8 juta.

Ada pula biaya untuk souvenir 70 orang guru, masing-masing seharga Rp250 ribu totalnyaRp17,5 juta.

BACA JUGA:Ketahui 5 Pengidap Penyakit Berikut Sebaiknya Tidak Berpuasa, Cek Daftarnya

Selanjutnya untuk undangan guru 70 orang masing-masing Rp120 ribu, total biayanya Rp8,4 juta.

Nah, dari jumlah yang dibutuhkan didapatkan kalkulasi satu anak dimintai sejumlah Rp250 ribu.

Meskipun bagi siswa yang berasal dari keluarga mampu tidak keberatan dengan nilai sumbangan sebesar itu, tetapi bagi yang tidak mampu, tentu Rp250 ribu sangat berharga untuk memenuhi kebutuhan lain.

Adapun mendapati kasus ini yang sudah beredar dan viral, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palembang, Ansori akhirnya buka suara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: