Setelah 148 Tahun Berdiri, Brand Toshiba Bangkrut, Ini Penyebabnya
Toshiba merupakan salah satu perusahaan penyelamat Jepang Toshiba, brand elektronik asal Jepang sudah berdiri sejak 1875.-Tangkap Layar-instagram @ngomonginuang
BACA JUGA:Hari Pramuka Sedunia 22 Februari: Berikut Sejarah Singkat Hingga Mengenal Sosok Bapak Pramuka Dunia
Dampak dari skandal keuangan tersebut, di tahun 2015 sampai 2016 Toshiba berhenti memproduksi TV, menjual anak perusahaan sensor kamera ke Sony.
Menjual anak perusahaan alat medis ke Canon, dan 80% saham anak perusahaan alat rumah tangga dibeli oleh Midea Group asal China. Awal 2017, Toshiba mencetak rugi sebesar 3,4 miliar USD.
Toshiba semakin terpuruk karena persaingan bisnis yang semakin ketat dan juga inovasi Toshiba yang seringkali gagal seperti gagal bangun pabrik semiconductor dan gagal bangun pembangkit listrik nuklir di 2016.
Kondisi Toshiba semakin memburuk di tahun-tahun berikutnya 2018 sampai 2020.
BACA JUGA:Semua Pelajar Binus School yang Terlibat Kasus Bullying Dikeluarkan, Begini Tanggapan Humas Sekolah
Toshiba menjual bisnis chip memori ke konsorsium yang dipimpin Apple dan Dell, menjual bisnis TV ke Hisense, menjual anak perusahaan di bidang nuklir ke perusahaan Amerika Serikat, dan menjual bisnis laptop ke Sharp.
Akhirnya pada Desember 2023 lalu, induk perusahaan Toshiba dijual ke konsorsium gabungan 20 perusahaan Jepang, senilai 14 miliar USD.
Padahal 10 tahun sebelumnya di 2013, laba bersih Toshiba mencapai 1 miliar USD.
Saham Toshiba kemudian didepak dari bursa saham Tokyo dan bursa saham Nagoya secara resmi, padahal saham Toshiba sudah ada di bursa Tokyo selama 74 tahun sejak 1949 sampai dengan 2023.
BACA JUGA:Bertambah Lagi, Kemenkes: 94 Anggota KPPS Meninggal Dunia Usai Pemilu 2024
Itulah informasi mengenai kebangkurat brand Toshiba yang berasal dari perusahaan besar yang ada di Jepang.
Siapa disini yang dulu pernah punya laptop atau alat elektronik lain buatan Toshiba? Menurut kamu kenapa Toshiba bisa bangkrut. (*)
Dapatkan update berita LINGGAUPOS.CO.ID di WhatsApp. Caranya klik DI SINI, kemudian klik tombol ikuti di kanan atas di aplikasi WhatsApp. Atau gabung di WhatsApp Grup melalui LINK INI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: