Komisioner KPU yang Dipukul Saat Aksi Blokir Jalinsum Muratara Damai dengan Pelaku, Berikut Penjelasan Kapolda

Komisioner KPU yang Dipukul Saat Aksi Blokir Jalinsum Muratara Damai dengan Pelaku, Berikut Penjelasan Kapolda

Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmad Widodo menjelaskan, pasca kejadian pemukulan, Komisioner KPU Muratara yang menjadi korban sepakat damai dengan terduga pelaku.-Dokumen-LINGGAUPOS.CO.ID

BACA JUGA:Kapolda Sumatera Selatan Pantau Pleno PPK di Muratara, Kantor Camat Karang Jaya Dikelilingi Kawat Berduri

Seluruh peserta Pemilu Legislatif DPRD Kabupaten Muratara yang mengajukan keberatan sudah sepakat tidak akan lagi menurunkan massa. Apalagi melakukan aksi blokir Jalinsum yang ada di Muratara.

Menurut Kapolda, aksi blokir Jalinsum tidak bisa merubah sikap Bawaslu karena sudah diatur oleh undang-undang.

“Jadi tidak bisa memaksa, semuanya harus melalui proses," tegas Kapolda.

Sebelumnya insiden pemukulan terhadap salah seorang Komisioner KPU Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) terjadi saat aksi blokir Jalinsum di Kecamatan Karang Jaya, Sabtu, 17 Februari 2024. 

BACA JUGA:Sehari 3 Kali Aksi Blokir Jalinsum Muratara, Tuntutan Sama, Terkait Hasil Pemilu 2024

Peristiwa tersebut terjadi saat AS Komisioner KPU Muratara usai memberikan penjelasan kepada massa dari atas mobil.

Saat itu AS memberikan penjelasan mengenai teknis peraturan dalam penyelenggaraan Pemilu 2024. 

Namun massa tidak terima karena yang mereka inginkan kejelasan dan solusi konkrit terhadap permasalahan yang mereka hadapi. 

Suasana sempat tegang ketika AS, anggota KPUD Muratara, turun dari mobil usai memberikan penjelasan terkait dugaan kecurangan di sejumlah TPS di Kecamatan Karang Jaya. 

BACA JUGA:Apakah Blokir Jalinsum Muratara Bisa Dipidana? Simak Penjelasan Pasal 192 KUHP Berikut Ini

Situasi menjadi semakin memanas ketika AS diserang oleh sekelompok massa, mengakibatkan dia tercekik dan dianiaya secara fisik.

Tindakan tersebut membuat suasana semakin tidak kondusif dan memicu emosi warga yang turut serta dalam aksi demonstrasi.

“Tolong jangan arogan,” teriak salah seorang petugas dari atas mobil berusaha menenangkan massa. 

Untungnya petugas segera bertindak dan berhasil mengamankan AS dari kerumunan massa. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: