Batik Air Kesulitan Mendarat di Bandara Silampari Lubuk Linggau, 1 Jam Berputar di Udara, Ini Penyebabnya

BACA JUGA:Prediksi Liverpool vs Burnley, Premier League, Sabtu 10 Februari 2024, Kick Off 22.00 WIB

Selain itu juga mengalami kendala go around and holding. Yakni pesawat terbang dalam momen membatalkan proses landing karena menunggu kondisi angin membaik.

"Untuk kondisi pesawat Batik Air ini karena faktor cuaca tetap mendarat dan take off lagi. Mendarat diperkirakan Pukul 14.25 WIB,” terang Bandi. 

Sementara itu dikutip dari laman SKY, Tailwinds berdampak pada semua fase penerbangan. 

Hal ini kadang-kadang bermanfaat bagi operasi, namun dalam kasus lain hal ini dapat mengurangi pilihan yang tersedia atau menciptakan situasi berbahaya.

BACA JUGA:1999 Write The Future Rilis Album Debut, Menampilkan Cuco Hingga Rich Brian

Saat lepas landas dan mendarat, angin penarik mengganggu aliran udara. 

Akibatnya, gaya angkat yang diperlukan dicapai lebih lambat dan pada kecepatan yang lebih tinggi (kecepatan angin ditambahkan ke kecepatan pesawat). 

Risiko utama dari operasi tailwind adalah ekskursi landasan pacu . 

Hal ini dapat terjadi pada saat lepas landas (terutama dalam skenario penurunan daya dorong lepas landas), pendaratan (terutama pada kasus pendaratan yang terlambat), atau lepas landas yang ditolak.

BACA JUGA:Motor Simpatisan Prabowo di Musi Rawas yang Hilang Ditemukan, Begini Ceritanya

Dalam kasus pendaratan, angin penarik juga dapat mengakibatkan lebih banyak putaran karena peningkatan kemungkinan terjadinya pendekatan yang tidak stabil . 

Hal ini meningkatkan beban kerja pilot dan pengontrol. 

Selain itu, pesawat yang mendarat kemungkinan akan berada di landasan lebih lama dan mengosongkan landasan melalui taxiway yang lebih lambat dari biasanya. 

Oleh karena itu, go around dapat terjadi karena jarak antar pesawat yang datang tidak mencukupi.(*)

Sumber: