Politik Filipina Kian Memanas, Presiden dan Ayah Wakil Presiden Saling Tuduh Demi Kekuasaan

Politik Filipina Kian Memanas, Presiden dan Ayah Wakil Presiden Saling Tuduh Demi Kekuasaan

Situasi politik di Filipina kian memanas, perdebatan antara Rodrigo Duterte dan Ferdinand Marcos Jr semakin gencar terdengar,--Instagram @infipop.id

LINGGAUPOS.CO.ID – Situasi politik di Filipina kian memanas. Perdebatan antara Rodrigo Duterte dan Ferdinand Marcos Jr semakin gencar terdengar, perdebatan ini tidak lain demi melanggengkan kekuasaan, menjadi orang nomor satu di Filipina.

Rodrigo Duterte Mantan Presiden Filipina melontarkan tuduhan terhadap penggantinya yaitu Ferdinand Marcos Jr, bahkan juga mengandam akan menggulingkannya dari jabatan.

Diambil dari berbagai sumber yang dikutip pada Senin, 5 Februari 2024, dalam pidatonya yang sarat sumpah serapah pada Minggu malam, mantan pemimpin populis tersebut menuduh Marcos berencana mengamandemen konstitusi guna mencabut batasan masa jabatan.

Selain itu, Duterte memperingatkan bahwa hal tersebut dapat menyebabkan Marcos digulingkan seperti ayahnya yaitu mendiang diktator Ferdinand Marcos.

BACA JUGA:Peringati HUT PIPAS ke-20, Kemenkumham Sumsel Gelar Jalan Sehat Bersama

Duterte bahkan juga menuduh Marcos sebagai pecandu narkoba. 

Dalam pidatonya tersebut memperkuat rumor berbulan-bulan mengenai perpecahan politik antara keduanya walaupun putrid Duterte, Sara merupakan wakil presiden Marcos setelah kemenangan telak mereka dalam pemilu 2022.

Justru malah Marcos menertawakan tuduhan dari Duterte, dan berbicara kepada wartawan sebelum ia terbang untuk lawatan ke Vietnam.

Marcos mengatakan ia tidak akan menghargai pertanyaan tersebut dengan sebuah jawaban, namun mengklaim Duterte lah yang menggunakan fentanyl opioid yang kuat.

BACA JUGA:Identitas Pelaku Begal Mahasiswi Unsri Hingga Tewas Telah Dikantongi Polisi

Duterte pada 2016 mengatakan bahwa dia pernah menggunakan fentanyl di masa lalu guna meringankan rasa sakit yang disebabkan oleh cedera tulang belakang akibat kecelakaan sepeda motor.

Namun belum juga ada yang mengakui penggunaan obat tersebut hingga saat ini.

“Saya pikir itu karena fentanyl,” kata Marcos. “Fentanyl adalah obat pereda nyeri terkuat yang bisa Anda beli. … Setelah lima, enam tahun, hal itu akan berdampak padanya, itulah mengapa menurut saya inilah yang terjadi.” Sambungnya.

Kemudian, anggota Dewan Perwakilan Rakyat sudah membahas mengenai amandemen konstitusi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: