Perangi Diabetes, Singapura Pasang Grade Nutrisi di Minuman Hingga Larang Iklan Minuman Soda dan Jus Kemasan

Perangi Diabetes, Singapura Pasang Grade Nutrisi di Minuman Hingga Larang Iklan Minuman Soda dan Jus Kemasan

Singapura pasang grade nutrisi di minuman hingga larang iklan minuman soda dan jus kemasan.--Instagram @infipop.id

LINGGAUPOS.CO.ID – Singapura telah memperketat regulasi guna menampilkan kandungan gula pada minuman manis dalam upaya mencegah peningkatan prevalensi diabetes.

Kebijakan ini telah dimulai sejak 30 Desember 2023 lalu, minuman ini akan diurutkan berdasarkan kandungan gula, serta minuman dengan kadar gula lebih tinggi harus menampilkan klasifikasinya.

Diambil dari berbagai sumber yang dikutip pada Rabu, 31 Januari 2024. Minuman dengan kadar gula tertinggi juga dilarang untuk memasang iklan.

Hingga warga dan restoran juga wajib tunduk pada peraturan dan industri bergegas untuk mengambil tindakan yang diperlukan.

BACA JUGA:Beredar Informasi Oknum Camat Nibung Muratara Ditangkap Dalam Kasus Narkoba, Benarkah

Singapura ini memasang sistem nutria grade yang baru di minuman yang dijual di Singapura dan diklasifikasikan menjadi empat grade dari A hingga D, tergantung pada kandungan gula per 100 ml.

Sebagai informasi, grade A diperuntukkan bagi minuman yang mengandung 1 gram gula atau kurang, sementara grade D yang paling manis akan diperuntukkan bagi minuman yang mengandung lebih dari 100 gram gula.

Tingkat lemak jenuh yang tinggi juga akan menurunkan peringkat dari minuman.

Dikatakan minuman dengan grade C dan D harus menunjukkan grade dan kandungan gulanya pada bagian depan kemasan.

BACA JUGA:Video Tanggapan Kepala Dinas Kesehatan Terkait Tuntutan Massa Aksi: 2021 Lubuk Linggau Sudah UHC

Sementara untuk minuman grade D ini dilarang keras untuk beriklan.

Jus buah nata de coco buatan Thailand, Mogu-Mogu ini nutria gradenya D, serta lemon tea dari Pokka Jepang dengan grade C baru-baru ini tersedia di toko diskon Yigo Mart di pusat Singapura.

Brand ini menjadi salah satu dari sekian banyak pengecer yang mematuhi peraturan baru menjelang tanggal penegakkan.

“Dua langkah baru tersebut bertujuan untuk membantu konsumen mengidentifikasi minuman yang lebih tinggi gula dan lemak jenuhnya dan untuk mengurangi pengaruh iklan pada preferensi konsumen, sehingga mendorong pilihan yang lebih terinformasi, lebih sehat, dan merangsang reformasi industri,” ucap Health Promotion Board.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: