Luhut Secara Terbuka Sebut RI Kembangkan Baterai Kendaraan Listrik Berbasis LFP Bersama China

Luhut Secara Terbuka Sebut RI Kembangkan Baterai Kendaraan Listrik Berbasis LFP Bersama China

Luhut secara terbuka sebut RI kembangkan baterai kendaraan listrik berbasis LFP bersama China.--Instagram @unexplnd

BACA JUGA:4 Makanan Tradisional Sering Disajikan Saat Isra Mi’raj di Indonesia

Rencana mengenai investasi intensif juga berasal dari Eropa dan Amerika Serikat, diantaranya diwakili oleh Indo-Pacific-Net Zero atau INBC (Inggris), BASF (Jerman) sebesar 2,5 miliar US dollar.

Selanjutnya, Ford (Amerika Serikat) sebesar 4,5 miliar US dollar dan VW (Jerman) sebesar 3 miliar US dollar.

Melalui podcast Total Politik, Tom Lembong mengkritisi arah kebijakan hilirisasi nikel pemerintah saat ini dengan mengacu pada tren harga komoditas itu yang terus susut setahun terakhir.

"Harga nikel di seluruh dunia kira-kira sudah turn 30 persen dalam 12 bulan terakhir. Dan diprediksi tahun depan akan terjadi surplus stok nikel dunia, terbesar sepanjang sejarah," ucap Tom Lembong, pada 11 Januari 2024 lalu. 

BACA JUGA:2 Aktivis Lingkungan Siram Sup ke Lukisan Mona Lisa di Paris, Diduga Tuntut Sistem Pertanian

Tom Lembong juga mengatakan bahwa 100 persen mobil Tesla yang dibuat di Tiongkok sudah tidak memakai nikel melainkan menggunakan LFP. 

"Jadi 100 persen mobil Tesla yang dibuat di Tiongkok menggunakan baterai yang mengandung 0% nikel dan 0% kobalt. Jadi baterainya namanya LFP," ucapnya.

Itulah informasi seputar Luhut secara terbuka sebut RI kembangkan kendaraan listrik berbasis LFP bersama China. Semoga bermanfaat. (*)

Dapatkan update berita LINGGAUPOS.CO.ID di WhatsApp. Caranya klik DI SINI, kemudian klik tombol ikuti di sudut kanan atas di aplikasi WhatsApp. Atau gabung di WhatsApp Grup melalui LINK INI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: