Sejarah Barongsai yang Menjadi Ciri Khas Saat Tahun Baru Imlek

Sejarah Barongsai yang Menjadi Ciri Khas Saat Tahun Baru Imlek

Sejarah Barongsai yang Menjadi Ciri Khas saat Tahun Baru Imlek--freepik

LINGGAUPOS.CO.ID – Menyambut Tahun Baru Imlek yang akan berlangsung pada 10 februari 2024, tahun baru Imlek tentunya merupakan sebuah perayaan penting untuk orang Tionghoa.

Tahun baru imlek dikenal sebagai Chuxi yang memiliki arti, malam pergantian tahun, menyambut imlek masyarakat Tionghoa sangat menyambut hari spesial ini sebagai rasa Syukur dan harapan rezeki di tahun yang akan dilewati.

Pastinya kalian sudah familiar dengan barongsai kan, nah lantas seperti apa sih Sejarah barongsai ini, yuk simak sampai selesai.

Sejarah Barongsai

BACA JUGA:Pemilih Ridho Tenda Lubuk Linggau Tewas Kesetrum, Kejadian di Musi Rawas

Barongsai adalah sebuah tradisi yang menjadi ciri khas di tahun baru imlek dan menjadi penampilan yang ditunggu-tunggu.

Pertunjukan barongsai dilakukan oleh dua orang dengan menggunakan kostum unik, kedua orang tersebut akan mengisi bagian kepala dan satu lagi tubuh singa bagian belakang.

Bukan hanya sebuah atraksi namun barongsai diyakini hadir karena monster yang muncul dan merusak sebuah desa di daratan China sehingga membuat masyarakat di sana ketakutan.

Di kondisi cemas tersebut muncullah singa atau barongsai yang kemudian mengusir monster tersebut.

BACA JUGA:Antisipasi Banjir Susulan, Tanggap Darurat Bencana di Muratara Diperpanjang

Bukannya pergi malahan monster tersebut datang lagi menyerang desa untuk balas dendam, sehingga masyarakat di sana kemudian menyamar menjadi singa untuk mengusir dan menakut-nakuti monster tersebut.

Meskipun keberadaan monster tersebut sudah tak ada lagi, namun pertunjukan barongsai tetap dilakukan sebagai simbol untuk mengusir pertanda buruk ketika menjelang perayaan tahun baru imlek.

Secara umum terdapat dua jenis barongsai yaitu singa utara dan singa Selatan, singa utara memiliki surai ikal dan berkaki empat.

Memiliki penampilan alami, lincah dan mirip singa, sementara singa Selatan memiliki sisik dan jumlah kaki antara dua hingga empat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: