Aceh Darurat Banjir, Telah Merendam Ratusan Desa Sebanyak 4.048 Warga Mengungsi

Aceh Darurat Banjir, Telah Merendam Ratusan Desa Sebanyak 4.048 Warga Mengungsi

Aceh Darurat Banjir, Telah Merendam Ratusan Desa Sebanyak 4.048 Warga Mengungsi--instagram: berita_aceh

ACEH UTARA, LINGGAUPOS.CO.ID - ACEH sedang darurat banjir, bahkan sampai sebagian besar wilayah Kabupaten ACEH Utara dikepung banjir, sebanyak 4.048 warga mengungsi. Berikut informasinya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Utara, Aceh melaporkan sebanyak 1.173 KK atau 4.048 jiwa yang terpaksa harus mengungsi akibat banjir yang meluas di wilayah tersebut.

Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak sepekan terakhir mengakibatkan 13 kecamatan di Kabupaten Aceh Utara, Aceh terendam banjir.

Adapun data yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), terdapat 108 desa yang tergenang air banjir.

BACA JUGA:Spesialias Curamor di Musi Rawas Diringkus, 2 Warga Srimulyo Tahun Baru 2024 di Penjara

Bahkan sejumlah tanggul penahan air di beberapa desa juga jebol.  Tingginya intensitas curah hujan di wilayah hulu Aceh utara dan Bener Meriah membuat banjir masih bertahan bahkan meluas di beberapa titik hingga Kamis 28 Desember 2023.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Utara, Asnawi melaporkan perluasan cakupan wilayah yang terendam banjir.

Banjir terpantau di Kecamatan Lhoksukon dan Tanah Luas. Kendati demikian ada beberapa titik di lokasi lain yang mulai berangsur surut.

“Debit air sungai masih tinggi. Banjir semakin meluas di Kecamatan Lhoksukon dan Tanah Luas. Sedangkan kecamatan lain berangsur surut.” Ujarnya.

BACA JUGA:Battle Review Produk Makanan yang Dijual di Indomaret vs Alfamart, Manakah yang Enak?

Sementara itu, hasil kaji cepat sementaar, banjir telah berdampak pada 12.826 KK atau 44.244 jiwa. Dan sebanyak 1.173 KK atau 4.048 jiwa terpaksa harus mengungsi di 18 titik.

Dari hasil asesmen, jelasnya, banjir telah berdampak di 108 gampong yang berada di 13 kecamatan dengan ketinggian air bervariasi antara 10-80 sentimeter.

Disamping itu, Asnawi juga menyebut bahwa banjir telah menyebabkan masyarakat tidak dapat melakukan aktivitas ekonomi.

Hal tersebut dikarenakan banjir telah menyebabkan jebolnya beberapa tanggul seperti Gampong Paya Berandang, Lhok Meureubo dan Tanjung Awe hingga mengakibatkan jalan raya terputus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: