Amerika Serikat Beri Janji Pengungsi Rohingya akan Jadi Prioritas Pada 2024

Amerika Serikat Beri Janji Pengungsi Rohingya akan Jadi Prioritas Pada 2024

Kondisi kehidupan pengungsi Rohingya memprihatinkan, setelah memburuknya situasi di Cox’s Bazar, Bangladesh serta banyaknya penolakan dari negara-negara Asia Tenggara.--Instagram @unhcrindonesia

LINGGAUPOS.CO.ID – Kondisi kehidupan pengungsi Rohingya memprihatinkan, setelah memburuknya situasi di Cox’s Bazar, Bangladesh serta banyaknya penolakan dari negara-negara Asia Tenggara.

Diambil dari berbagai sumber yang dikutip pada Selasa, 26 Desember 2023.

Ketika para pengungsi ini datang mengungsi ke suatu negara lain, tidak ada harapan bagi mereka untuk dapat kembali ke negaranya, Myanmar.

Etnis Rohingya saat ini menjadi pengungsi paling menyedihkan yang ada saat ini.

BACA JUGA:5 Manfaat Daun Serai bagi Kesehatan, Ampuh Atasi Sakit Kepala

Diketahui, Amerika Serikat mengakui situasi Rohingya sebagai sebuah ‘prioritas’ dan berjanji untuk akan meningkatkan jumlah warga Rohingya yang dimukimkan kembali pada 2024 nanti.

Menurut informasi, para pengungsi Rohingya yang saat ini sudah banyak tersebar di beberapa negara Asia Tenggara, Bangladesh, hingga India akn mendapat Program Penerimaan Pengungsi Amerika Serikat (USRAP) pada 2024 mendatang.

Amerika Serikat mendorong negara-negara ketiga untuk memperluas pemukiman bagi warga Rohingya, ucap Departemen Luar Negeri AS, pada Jum’at 22 Desember 2023.

Selanjutnya, janji-janji baru dari AS diumumkan pada Forum Pengungsi Global (GRF) 2023.

BACA JUGA:Tak Hanya Cantik, ini 4 Manfaat Teh Rosella Bagi Kesehatan, Salahsatunya Mengatasi Kolesterol Tinggi

AS juga berjanji untuk akan terus menggunakan pengalamannya dalam memukimkan kembali pengungsi Rohingya serta mendorong negara-negara lain untuk melakukan perluasan atau penciptaan solusi negara ketiga yang baru untuk pengungsi Rohingya.

Melalui Welcome Corps at Work, AS berjanji untuk membuat sebuah program mobilitas tenaga kerja baru bagi pengungsi dan fokus pada pengungsi Rohingya yang mendapatkan akses pekerjaan di Amerika Serikat.

Bukan hanya itu, mereka juga berjanji untuk mendukung upaya memperluas program yang menawarkan pelatihan berhitung, melek huruf, dan kejuruan serta sertifikat keterampilan formal untuk pengungsi Rohingya dan masyarakat AS.

Pertemuan antara GRF itu. AS mengumumkan ada 26 komitmen terhadap delapan janji multi-stakeholder yang menunjukkan kepemimpinan AS untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi dan masyarakat lokal di waktu krisis seperti saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: