Inilah Bahaya Rokok Elektrik yang Trend di Kalangan Anak Muda

Inilah Bahaya Rokok Elektrik yang Trend di Kalangan Anak Muda

Inilah Bahaya Rokok Elektrik--Pixabay.com

LINGGAUPOS.CO.ID – Produk Vape atau lebih dikenal rokok elektrik saat ini sangat trend di kalangan anak muda dengan istilah Nge-Vape.

Vaping, menggunakan alat elektronik yang menghasilkan uap yang dihirup penggunanya, dianggap sebagai alternatif yang lebih "bersih" daripada rokok konvensional. 

Namun, apakah benar nge-vape lebih aman? Yuk cari tau informasi lengkapnya disini.

Dirangkum LINGGAUPOS.CO.ID dari berbagai sumber, berikut ini informasi lengkap mengenai vape dan dampaknya. 

BACA JUGA:Dokter Taiwan Temukan 300 Batu Ginjal di Tubuh Wanita Muda, Penyebabnya Jarang Minum Air Putih

Vaping adalah aktivitas menghirup uap yang dihasilkan oleh rokok elektronik (e-rokok) atau perangkat serupa.

Rokok elektrik atau Vape bekerja dengan memanaskan cairan yang biasanya mengandung nikotin, pelarut, dan perasa, menghasilkan uap yang kemudian dihirup penggunanya.

Secara umum, vaping dipandang sebagai pilihan yang lebih sehat daripada merokok tradisional. 

Ini disebabkan oleh pengurangan jumlah zat berbahaya yang biasa ditemukan dalam asap rokok konvensional. 

BACA JUGA:Riset Sebut Perjalanan ke Kantor Lebih dari 60 Menit Tingkatkan Risiko Terkena Depresi, Berikut Penjelasannya

Namun, persepsi ini seringkali menyesatkan. Faktanya, vaping juga menyimpan potensi bahaya yang tidak boleh diremehkan.

Vape mengandung berbagai bahan kimia yang berpotensi membahayakan. 

Salah satu contoh adalah diacetyl, yang sering digunakan untuk memberikan rasa mentega pada uap. 

Diacetyl terkait erat dengan penyakit paru-paru yang serius, seperti bronkiolitis obliterans, yang dikenal juga sebagai "popcorn lung".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: