Boikot Berhasil, Starbucks Hengkang dari Maroko, Setelah Babak Belur Disebut Pro Israel

BACA JUGA:Jadi Target Boikot, Pizza Hut Kirim Donasi untuk Warga Palestina Melalui PMI

Mereka melaporkan bahwa penutupan waralaba ini terjadi setelah bertahun-tahun, alasannya sebab manajemen dan kesulitan ekonomi struktural. 

“Sumber informasi yang meminta Yabiladi tidak disebutkan namanya telah mengindikasi bahwa keputusan merek tersebut tidak ada hubungannya dengan situasi di kawasan Timur Tengah,” ujar laporan tersebut.

“Sumber tersebut secara khusus menyebutkan beberapa masalah operasional bagi pemerintahan lokal Maroko dan juga mengaitkan penarikan ini dengan situasi ekonomi yang membawa bencana.” Sambung dari laporan tersebut.

Menurut informasi lebih lanjut, toko yang disponsori Kuwait seperti Pinkberry, Mothercare, Next, dan Payless juga sebelumnya sudah meninggalkan pasar Maroko sebab kinerja yang buruk, dan hal ini mendukung laporan Yabiladi.

BACA JUGA:Diboikot Karena Pro Israel, Produk Unilever di Indomaret Diskon Gede-gedean, Apa Saja

Namun, pemilik dari waralaba yang menaungi Starbucks di Maroko malah membantah laporan hengkangnya jaringan kedai kopi itu dari negara Afrika Utara.

“Kami berkomitmen terhadap kegiatan kami di Maroko,” ucap juru bicara waralaba Al-Shaya di Maroko.

Mereka juga mengatakan Starbucks di Maroko hanya reorganisasi bisnis saja.

Juru bicara ini juga mengkonfirmasi bahwa kelanjutan pengoperasian seluruh 18 kedai kopi Starbucks di Maroko, dan beberapa perubahan untuk masa depan pada toko lainnya.

BACA JUGA:Tidak Hanya Produk Israel, Aplikasi Grab Ikut Diboikot, Ini Alasannya

Diketahui juga sejak tanggal 7 Oktober 2023 lalu, sejumlah anak muda di Maroko mulai memboikot toko ini sepanjang masa, seperti McDonald’s, Burger King, dan Starbucks, sebab sikap mereka yang pro-Israel.

Itulah, informasi seputar hengkangnya merek Starbucks di negara Maroko. Semoga bermanfaat. (*)

 

Sumber: