Penyakit Demensia Begini Gejala, Penyebab, Serta Pencegahan dan Cara Mengatasinya, Ketahui Sebelum Kejadian
Penyakit Demensia Begini Gejala, Penyebab, Serta Pencegahan dan Cara Mengatasinya, Ketahui Sebelum Kejadian--Pixabay.com
LINGGAUPOS.CO.ID- Mengulik penyakit demensia yang biasanya terjadi pada lansia, ketahui gejala, penyebab, serta pencegahan dan cara mengatasinya. Berikut ulasan selengkapnya.
Demensia adalah suatu kondisi menurunnya cara berpikir dan daya ingat seseorang yang biasanya terjadi pada lansia (usia 65 tahun ke atas).
Kondisi tersebut dapat mempengaruhi gaya hidup, aktivitas sehari-hari, hingga kemampuan bersosialisasi bagi penderitanya.
Kondisi menurunnya daya ingat ini biasanya dikenal dengan penyakit pikun (pelupa). Meski begitu tidak semua orang mengalami demensia.
BACA JUGA:Lagu Bebas Rhoma Irama, Rindu Kasih yang Lama Berpisah
Pada dasarnya demensia bukanlah suatu penyakit melainkan sekumpulan gejala yang mempengaruhi fungsi otak dalam mengingat, berpikir, berbicara, hingga berperilaku.
Sementara itu, untuk tingkat keparahan demensia cukup beragam, mulai dari ringan hingga berat. Kondisi ini bersifat progresif yang artinya dapat berkembang menjadi semakin buruk dari waktu ke waktu.
Demensia merupakan kondisi yang umumnya terjadi pada pria maupun wanita lansia, resiko nya pun akan semakin tinggi pada usia 85 tahun. Namun, faktor genetic juga cukup berperan sebagai salah satu faktor risiko terjadinya demensia.
Nah, dalam artikel ini kita akan membahas mengenai gejala, penyebab, serta pencegahan dan cara mengatasinya. LINGGAUPOS.CO.ID mengutip dari berbagai sumber berikut ulasannya.
BACA JUGA:Jokowi Lepas Pesawat Kemanusiaan, Kirim Bantuan Tahap Kedua untuk Warga Palestina
Gejala Demensia
Gejala utama demensia mencakup penurunan memori dan perubahan perilaku serta pola pikir, yang tendensinya semakin memburuk seiring waktu. Berikut tahapan gejala demensia mengutip dari alodokter.com:
- Tahap I: Normal
Pada tahap ini, otak berfungsi normal tanpa gejala yang terlihat. Kondisi tubuh dan memori otak masih dalam keadaan baik, sehingga tidak diketahui kemungkinan adanya kondisi demensia di kemudian hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: