Waspada! Riset: Keseringan Ngupil Tingkatkan Risiko Demensia dan Alzheimer

Waspada! Riset: Keseringan Ngupil Tingkatkan Risiko Demensia dan Alzheimer

Penelitian baru menunjukkan dengan mengupil bisa meningkatkan risiko terkena penyakit demensia dan Alzheimer.--Instagram @infipop.id

LINGGAUPOS.CO.ID – Waspadalah! Penelitian baru menunjukkan dengan mengupil bisa meningkatkan risiko terkena penyakit demensia dan Alzheimer.

Bakteri yang menempel di jari ini dapat masuk ke saraf penciuman di rongga hidung serta berjalan hingga mencapai otak.

Diambil dari berbagai sumber yang dikutip pada Rabu, 7 Februari 2024, proses tersebut menjadi penanda dari penyakit Alzheimer. 

Menurut para ilmuwan dari Universitas Griffith Australia. Secara khusus penelitian yang diterbitkan dalam Scientific Reports mengamati bakteri Chlamydia pneumonia yaitu kuman penyebab infeksi pernapasan.

BACA JUGA:Aneka Resep dari Biji Durian Mulai Dari Ditumis Hingga Dijadikan Keripik, Yuk Cek Selengkapnya

Termasuk pneumonia yang menggunakan saraf penciuman sebagai jalur invasi guna menyerang sistem saraf pusat.

Kemudian, sel-sel di otak tersebut kemudian merespon serangan tersebut dengan menyimpan protein beta amiloid, yakni ciri khas Alzheimer.

"Kami adalah orang pertama yang menunjukkan bahwa Chlamydia pneumoniae dapat langsung naik ke hidung dan ke otak di mana ia dapat memicu patologi yang terlihat seperti penyakit Alzheimer," ungkap Profesor James St. John, rekan penulis studi dan kepala Clem Jones Center for Neurobiology and Stem Cell Research, dikutip dari New York Post.

Riset dan penelitian ini dilakukan terhadap tikus. Walaupun demikian, St. John menyebut risiko ini juga dapat menimpa kepada manusia.

BACA JUGA:Pelatihan Dapat Gaji, UPT BLK Musi Rawas Buka Pelatihan Berbasis Kompetensi Tahap 1 Tahun 2024, Yuk Disimak

Para penelitian menyatakan juga, saraf penciuman berfungsi sebagai jalur singkat bagi bakteri untuk mencapai otak saat melewati penghalang antara darah dan otak.

Penelitian ini juga akan terus berlanjut, mereka berikutnya akan membuktikan hipotesis pada manusia.

"Kita perlu melakukan penelitian ini pada manusia dan memastikan apakah jalur yang sama beroperasi dengan cara yang sama. Itu penelitian yang sudah diusulkan banyak orang, tapi belum selesai," kata St. John. 

Selanjutnya, St. John bersama timnya mencatat bahwa hilangnya penciuman dapat menjadi tanda awal dari Alzheimer. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: