Perjalanan Karier Rhoma Irama, Awalnya Pemain Orkes Melayu, Bisa Sukses Tampil di Luar Negeri

Perjalanan Karier Rhoma Irama, Awalnya Pemain Orkes Melayu, Bisa Sukses Tampil di Luar Negeri

Perjalanan karier Rhoma Irama dimulai dari Orkes Melayu-Tangkap Layar-

BACA JUGA:Sejarah Gitar Buntung Rhoma Irama, Berawal dari Suting di Hongkong, Berikut Kisahnya

Tornado menjadi membentuk Gayhand saja tahun 1963. 

Selain penyanyi, Rhoma juga pernah terjun di dunia akting.

Ia menjadi pemeran pembantu dengan penyanyi dan bermain gitar melodi bersama Gayhand dalam dua film Madju Tak Gentar dan Langkah-Langkah di Persimpangan pada tahun 1965. 

Tak lama kemudian, ia pindah masuk Orkes Chandra Leka, sampai akhirnya membentuk band sendiri bernama Soneta yang sejak 13 Oktober 1973 mulai berkibar. 

BACA JUGA:Film Oma Irama Penasaran, Kisah Cinta Rhoma Irama Penyanyi Dangdut Desa Berjuang Meraih Kesuksesan

Bersama grup Soneta yang dipimpinnya, Rhoma tercatat pernah memperoleh 11 Golden Record dari kaset-kasetnya.

Berdasarkan data penjualan kaset, dan jumlah penonton film-film yang dibintanginya, penggemar Rhoma tidak kurang dari 15 juta atau 10% penduduk Indonesia. Ini catatan sampai pertengahan 1984. 

Rhoma Irama bukan hanya tampil di dalam negeri tetapi ia juga pernah tampil di Kuala Lumpur, Singapura, dan Brunei dengan jumlah penonton yang hampir sama ketika ia tampil di Indonesia. 

Orang menyebut musik Rhoma adalah musik dangdut, sementara ia sendiri lebih suka bila musiknya disebut sebagai irama Melayu.

BACA JUGA:Film Sebuah Pengorbanan Rhoma Irama, Kisah Cinta Segitiga, Sekarang Jadi Suami Istri

Pada 13 Oktober 1973, Rhoma mencanangkan semboyan Voice of Mosle  (Suara Muslim) yang bertujuan menjadi agen pembaru musik Melayu. 

Yakni memadukan unsur musik rock dalam musik Melayu serta melakukan improvisasi atas aransemen, syair, lirik, kostum, dan penampilan di atas panggung. 

Menurut Achmad Albar, penyanyi rock Indonesia, Rhoma pionir, pintar mengawinkan orkes Melayu dengan rock 

Bagi para penyanyi dangdut lagu Rhoma mewakili semua suasana ada nuansa agama, cinta remaja, cinta kepada orang tua, kepada bangsa, kritik sosial, dan lain-lain. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: