Usai Bakar Flare Hanguskan 504 Hektar Lahan Gunung Bromo, Pasangan Foto Prewedding Minta Maaf
Hendra Purnama (kanan) saat pertemuan di balai desa meminta maaf atas kebakaran Bromo yang terjadi. Foto prewedding membakar flare (kiri) yang menjadi sebab kebakaran lahan Bromo-Kolase--
PROBOLINGGO, LINGGAUPOS.CO.ID - Calon pengantin pria, Hendra Purnama meminta maaf atas perbuatan mereka yang menggunakan flare dalam pemotretan prewedding.
Momen tersebut dihadiri oleh Pasangan Calon Pengantin, 3 kru Wedding Organizer (WO) dan 5 saksi kebakaran.
Sebelumnya diberitakan akibat ulah pasangan ini yang nekat menggunakan flare saat musim kemarau menyebabkan terbakarnya 50 hektar kawasan bukit Teletubbies, Bromo, Jawa Timur.
Calon pengantin pasangan foto Prewedding yang membuat heboh dengan melakukan sesi pemotretan hingga mengakibatkan Bukit Telettubies Bromo kebakaran, akhirnya minta maaf.
BACA JUGA:Ngeradak Mall, Bergoyang Bersama Lippo Plaza Linggau Media Grup, Buruan Daftar!
Sedikitnya 504 hektar lahan yang terbakar akibat flare atau suar yang dibakar calon pengantin. Kebakaran terjadi sejak 6 September 2023 malam dan baru padam kemarin.
Adapun Permintaan maaf pasangan pasangan foto prewedding tersebut disampaikan dalam pertemuan dengan tokoh Tengger, Ketua Dusun Parisada Sutomo dan 3 kepala desa yang mewakili 6 desa di Balai Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Jumat 15 September 2023.
“Permohonan maaf ini kami sampaikan kepada semua masyarakat Tengger, tokoh adat dan pemerintah,” ucap Calon pengantin pria, Hendra Purnama.
"Terkait dengan musibah yang terjadi, yaitu musibah kebakaran di lokasi Bukit Teletubbies Bromo, yang tentunya tidak kami inginkan atau tidak ada niatan dari kami sedikit pun," ucapnya.
BACA JUGA:Manchester United vs Brighton, De Zerbi: Kami Punya Kualitas untuk Menang
Hendra menuturkan, setelah api itu muncul, ia dan rombongan berusaha mengambil air mineral di mobil untuk memadamkan api.
"Tentunya kejadian ini tidak sengaja. Dan pada saat kejadian, kami juga ada usaha untuk memadamkan dengan salah satunya mengambil air mineral botol," ungkapnya.
"Dan setelah keterbatasan kami, dan kondisi saat itu angin cukup kencang dan rumput kering, jadi kami semua tidak dapat memadamkan," imbuh Hendra.
"Kami dan teman-teman, dan tentunya mewakili saudara Andrie yang saat ini berada di tahanan Polres, ingin menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya. Permohonan maaf ini kami tujukan kepada seluruh masyarakat adat Tengger, pada tokoh-tokoh adat Tengger, kepada tokoh-tokoh masyarakat Tengger, kepada pemerintah daerah Tengger," ujarnya dalam video yang beredar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber