Cerita Misteri: Pasar Hantu di Gunung Lawu Part 3, Beli Barang Berujung Petaka

Tidak membutuhkan waktu yang lama tapi membutuhan energi yang ekstra karena jalurnya menanjak dan juga berbatu.

BACA JUGA:Kisah Nyata Horor di Palembang, Tangisan David (3)

Sekitar 20 menit sampailah mereka ke puncak Hargo Dumilah yaitu puncak tertinggi di Gunung Lawu dengan ketinggian 3265 MDPL.

Saat dipuncak ini mereka bertiga langsung sujud syukur karena masih diberikan kesempatan untuk menginjakan kakinya dipuncak Gunung Lawu.

Tepat di pukul 13.00 mereka turun menuju turun ke Gupakan Menjangan, posisi saat turun itu Putra disusul Andi dan Ryan paling belakang dan mereka saling berjarak sekitar 5-10 meter.

Sehingga cerita sampailah mereka di Pasar Dieng, tiba-tiba kabut itu turun ”Wussshh”. Putra berucap dalam hati “Masih siang dan cuacanya cerah kok tiba-tiba ada kabut.”

BACA JUGA:Pesan Moral dari Kisah Si Pahit Lidah di Lubuklinggau dan Lampung, di Sana Sini Bermasalah dengan Wanita

Akhirnya Putra teriak “Jaga jarak yah penglihatan terbatas”

Karena Ryan ini posisinya paling belakang dia hanya mendengar suaranya Putra. 

Jangankan ngeihat Putra ngelihat Andi yang ada di depannya aja itu tidak kelihatan. Ryan mempercepat langkahnya dan difokukan hanya 1 meter. 

Keanehan kembali terjadi, sekitar 5 menit Putra teriak Ryan merasa lama-kelamaan jalurnya semakin nanjak, padahal seharusnya turun dan menyusuri bukit. 

BACA JUGA:Kisah Nyata di Palembang, David Bersama Temannya Diganggu Makhluk Dunia Lain (2)

Karena merasa aneh akhirnya Ryan teriak manggil Putra dan Andi. “Putra Andi dimana woi,” namun tidak ada balasan dari mereka.

Ryan mencoba istirahat sambil menunggu kabut itu hilang, karena merasa haus dia membuka tasanya dan ternyata baru sadar kalau air minum itu dibawa oleh Putra dan Andi. 

Ryan berguman “Andai aku bawa buah walaupun enggak ada air”. 

Sumber: