Wali Kota Lubuklinggau Paling Miskin di Sumatera Selatan, Kadis PUPR Lubuklinggau Paling Kaya, Yuk Bandingkan

Wali Kota Lubuklinggau Paling Miskin di Sumatera Selatan, Kadis PUPR Lubuklinggau Paling Kaya, Yuk Bandingkan

Wali Kota Lubuklinggau H SN Prana Putra Sohe dan Kadis PUPR Lubuklinggau Achmad Asril Asri--

LUBUKLINGGAU, LINGGAUPOS.CO.ID – Wali Kota Lubuklinggau H SN Prana Putra Sohe. disebut Wali Kota termiskin di Sumatera Selatan.

Namun sebaliknya Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Kadis PUPR) Kota Lubuklinggau, Achmad Asril Asri disebut-sebut Kepala Dinas paling kaya di Sumatera Selatan.

Harta kekayaan Wali Kota Lubuklinggau hingga Desember 2022 berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), sebesar Rp6.416.346.339.

Dalam LHKPN juga disebutkan bahwa H SN Prana Putra Sohe memiliki hutang Rp12.119.087.236.

BACA JUGA:Kalau Wali Kota Lubuklinggau Termiskin di Sumatera Selatan, Siapa yang Terkaya, ini Data Lengkapnya

Sebenarnya total harta kekayaannya mencapai Rp18.535.433.575 sebelum dikurangi hutang. Tapi karena adanya hutang Rp12 miliar, sehingga menurut data LHKPN, sementara total harta kekayaan hanya Rp6 miliar.

Bagaimana dengan Kadis PUPR Kota Lubuklinggau, Achmad Asril Asri, diketahui berdasarkan LHKPN hingga Desember 2023, harga kekayaannya total Rp58 miliar atau rinciannya Rp58.137.071.855.

Dijelaskan di sana bahwa sebenarnya harga kekayaan Achmad Asril Asri mencapai Rp58.642.000.000, namun ia disebutkan juga memiliki hutang Rp504.928.145, sehingga total harta kekayaannya Rp58.137.071.855.

Berkaitan dengan hal ini, dan disebut sebagai Wali Kota termiskin di Sumatera Selatan, H SN Prana Putra Sohe yang biasa disapa Nanan, menanggapi dengan santai.

BACA JUGA:Disebut Wali Kota Termiskin di Sumatera Selatan, ini Kata H SN Prana Putra Sohe

“Memasuki tahun politik saat ini hal wajar jika keluar pemberitaan seperti itu. Yang jelas itu kenyataannya,” jelasnya.

“Saya memang punya hutang di bank sebesar itu. Dan datanya resmi. Ya nggak masalah, kalau bahasa medianya seperti itu. Nggak bisa buat saya terkaya, dibuat bahasanya saya termiskin. Sah-sah saja,” ia menambahkan.

Meskipun Nanan mengaku, ia tak merasa miskin karena masih bisa mencukupi kebutuhannya saat ini.

“Itu realita. Ya media mau buat termiskin ya sah-sah saja, bagi saya tidak mengganggu. Saya juga tak begitu menanggapinya,” tegas Nanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: