Jangan Kaget, Tol Terpanjang di Indonesia, Bukan di Sumatera, Apalagi Lubuklinggau, Berikut Rinciannya

Jangan Kaget, Tol Terpanjang di Indonesia, Bukan di Sumatera, Apalagi Lubuklinggau, Berikut Rinciannya

Jaringan ruas jalan tol terpanjang di Indonesia-dokumen-Bpjt

BACA JUGA:Panjang 16 KM, Tol Lubuklinggau Lintasi 123,21 Hektar Lahan Warga, Siap Diganti Rugi

BPJT menyatakan bahwa aplikasi teknologi tersebut pada jalan tol berfungsi untuk menghadapi risiko gempa bumi.

Teknologi ini penting untuk diterapkan karena negara Indonesia terletak di antara tiga lempeng besar dunia yang aktif.

Dikutip dari beberapa sumber, pada proyek Jalan Tol Trans Sumatera, teknologi LRB tak hanya diaplikasikan pada tol Bangkalan-Pangkalan, namun juga pada tol Binjai-Pangkalan Brandan.

Komponen utama LRB terdiri atas:

BACA JUGA:Masuk Proyek Strategis Nasional, Proyek Jalan Tol Getaci Dibangun Bertahap

Karet. Elastomer isolator akan berupa karet alam, semua pengujian material harus sesuai dengan EN 15129.

Shim Plates. Pelat ujung atas dan bawah akan dibuat dari baja karbon yang digulung sesuai dengan ASTM A35 atau yang setara dengan EN 15129.

Timbal. Kemurnian timbal harus ditentukan dengan analisis kimia dan harus memastikan kemurnian timbal minimal 99,9%.

Pada saat terjadi gempa, bangunan yang tidak terisolasi akan bergetar bolak-balik dalam berbagai arah akibat gaya inersia dan mengakibatkan deformasi dan kerusakan bangunan. 

BACA JUGA:Warga 2 Kecamatan di Lubuklinggau Siap-siap Kaya, Lahan Terkena Tol Sudah Terdata, Tinggal Bayar Ganti Rugi

Sebaliknya, bangunan dengan isolasi dapat berpindah tetapi tetap mempertahankan bentuk aslinya dan menghindari kerusakan. 

Hal ini karena bantalan karet dapat secara efektif mereduksi gaya inersia pada bangunan, memperpanjang periode getaran bangunan, dan mengurangi percepatan bangunan.

*Kelebihan dan Manfaat Lead Rubber Bearing

Terdapat beberapa kelebihan dan manfaat penggunaan LRB pada infrastruktur, antara lain:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: