Gelondongan Kayu di Tengah Banjir: Tanda Bahwa Hutan Kita Tak Lagi Baik-baik Saja
Ulfa Rosmala--
Oleh: Ulfa Rosmala *)
Pernahkah kita bertanya-tanya mengapa setiap banjir besar selalu disertai dengan gelondongan kayu yang terseret arus? Dari mana kayu-kayu itu sebenarnya berasal? Pertanyaan sederhana ini justru membuka kenyataan pahit tentang kondisi hutan kita saat ini.
Kayu-kayu yang hanyut bukan sekadar benda yang terbawa banjir; mereka mengungkapkan bahwa penebangan pohon secara masif telah melemahkan fungsi hutan.
Pohon-pohon yang mestinya menahan tanah dan memperlambat aliran air kini hilang, membuat air hujan bergerak tanpa kendali dan menyeret apa pun yang ada di jalurnya. Akibatnya, banjir semakin parah dan merusak wilayah yang dilewatinya.
BACA JUGA:Penyalahgunaan AI: Ancaman Baru Bagi Demokrasi
Kondisi tersebut tercermin dari peristiwa banjir yang terjadi di berbagai wilayah Sumatera Utara dalam beberapa waktu terakhir, di mana aliran sungai membawa hanyutan gelondongan kayu hingga ke kawasan pemukiman.
Fenomena ini berkaitan dengan dengan berkurangnya tutupan hutan di wilayah hulu akibat pembukaan lahan dan aktivitas penebangan.
Penetapan fakta ini dimaksudkan untuk menegaskan bahwa banjir bukan hanya dipicu oleh curah hujan tinggi, tetapi juga merupakan dampak langsung dari melemahnya fungsi hutan sebagai penyangga alami lingkungan.
Kerusakan ini tidak hanya menghancurkan ekosistem hutan, tetapi juga berdampak besar pada kehidupan masyarakat sekitar.
BACA JUGA:Ketika Alam Membalas: Pelajaran dari Banjir Bandang di Sumatra Barat
Sayangnya, kita sering menyadari seriusnya masalah ini hanya ketika bencana datang, padahal degradasi hutan terjadi perlahan dari waktu ke waktu.
Gelondongan yang tampak di tengah arus deras sesungguhnya adalah pesan alam bahwa ada yang tidak beres.
Hutan yang seharusnya menjadi perisai kini kehilangan kemampuannya untuk melindungi. Oleh sebab itu, upaya menjaga hutan dan mengelolanya dengan cara yang berkelanjutan sangat penting untuk dilakukan bersama—baik oleh pemerintah maupun masyarakat.
Jika peringatan ini terus diabaikan, maka ancaman bencana yang lebih besar akan semakin nyata.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
