Cerita Rakyat Musi Rawas, Nggak Nyangka, Ternyata Begini Cara Bujang Bekorong Mencari Tempat Bidadari Mandi
Cerita rakyat Bujang Bekorong dikenal di Desa Muara Kati Kecamatan TPK Kabupaten Musi Rawas.-Dokumen-LINGGAUPOS.CO.ID
BACA JUGA:Presiden Jokowi Pastikan Tol Bengkulu-Lubuklinggau Segera Dibangun, Berikut Rencana Pengerjaannya
Ia tidak akan menyia-nyiakan momentum terindah dalam memori kehidupannya. Budak Bosok sudah berada di posisinya di atas gundukan bebatuan taman indah istana, sambil menatap ke langit cerah.
Seperti biasa suara gemerincing angin menyambut kehadiran Dewi Bungsu yang turun dari langit khayangan.
Budak Bosok mendekap erat ibunya, demikian juga Dewi Bungsu, keduanya seperti tidak Ingin dipisahkan. Kesempatan ini tidak disia-siakan Sang Raja Bujang Bekorong.
la langsung mencincang ajing menjadi dua bagian dengan darah yang mengucur dan menebarkan buah pinang di hadapan Dewi Bungsu yang tertegun melihat kehadiran suaminya secara tiba-tiba.
BACA JUGA:Resmikan Tol Bengkulu, Presiden Jokowi Beri Kabar Baik untuk Tol Lubuklinggau
"Dewi Bungsu, kau jangan pergi....! “Suamiku.... Kau....... kau?" Iya, aku akan membuat kita bersama lagi seperti dulu”. Dewi Bungsu bergetar tubuhnya karena hilang kekuatannya untuk melakukan terbang ke langgit.
“Suamiku, aku tidak bisa kembali ke khayangan, anakku kaukah yang menceritakan syarat itu pada Ayahandamu? Budak bosok memeluk ibunya, “Iya,ibu..... aku ingin kita bersama tinggal di bumi ini”.
Lalu ketiganya berpelukan, penuh keharuan, sementara saudara-saudara Dewi Bungsu melihat dari kejauan langit sambil melambaikan tangannya tanda perpisahan yang sudah menjadi takdir. Akhirnya ketiganya hidup kembali di istana kerajaan yang meraka impikan penuh kedamaian.
Demikian kisah Bujang Bekorong dikutip LINGGAUPOS.CO.ID dari Sejarah, Legenda dan Cerita Rakyat Kabupaten Musi Rawas. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: