Cerita Rakyat Musi Rawas, Nggak Nyangka, Ternyata Begini Cara Bujang Bekorong Mencari Tempat Bidadari Mandi

Cerita Rakyat Musi Rawas, Nggak Nyangka, Ternyata Begini Cara Bujang Bekorong Mencari Tempat Bidadari Mandi

Cerita rakyat Bujang Bekorong dikenal di Desa Muara Kati Kecamatan TPK Kabupaten Musi Rawas.-Dokumen-LINGGAUPOS.CO.ID

BACA JUGA:Soal Tol Bengkulu Lubuklinggau, Jokowi Singgung Pembebasan Lahan

Raja pun melanjutkan ucapannya, "Apakah kalian bisa berbicara jujur? Dan kalau kalian tidak jujur maka malapetaka yang akan menimpah kalian? 

Dehe Enam sejenak terdiam, “Kami.... bisa jujur Tuanku Raja”. Sang Raja manggut-manggut sambil mengintari Dehe Enam dengan senyuman sinis yang penuh kedendaman.

Baiklah kalian berbaris, aku akan memilih satu dari kalian dengan cara menebaskan pedangku ini di antara kalian. Siapa yang tidak terkena pedangku ini maka dialah permaisuriku.

Dehe Enam sudah kehilangan rasa logikanya, yang ada rasa inginnya menjadi permaisuri begitu mnggebuh hingga tidak bisa lagi menilai suatu cara yang bisa mencelakai diri mereka semua. 

BACA JUGA:Persingkat Waktu Tempuh 2 Provinsi, Berikut Panjang Tol Bengkulu-Lubuklinggau yang Disebut Jokowi

“Baiklah aku akan menutupi mataku, dan bersiaplah kalian semua, Sang Raja mengayunkan pedangnya, "Demi kau Dewi Bungsu...”, Raja menebas pedangnya ke barisan Dehe Enam, dan spontan saja teriakan histeris dan kucuran darah memenuhi ruang balai Istana. 

Satu persatu Dehe Enam jatuh tergeletak bersimbah darah Sang Raja merasa sangat puas telah membalaskan sakit hati istrinya Dewi Bungsu dan Putranya Budak Bosok. 

Sang Raja memerintahkan hulubalangnya untuk membereskan jasad-jasad Dehe Enam yang telah menerima karmanya. 

Ada kegembiraan tersendiri di hati Raja Bunjang Bekorong, karena malam yang akan tiba adalah malam Jum'at.

BACA JUGA:Sembunyi di Pondok, Pemuda Lubuklinggau Ini Tidak Menyangka Tim Macan Linggau Masih Mencari, Berikut Kasusnya

Sebagaimana janji Dewi Bungsu Pada Budak Bosok putranya akan kembali bertemu di Balai Istana untuk yang terrakhir. 

Raja sudah menyiapkan syarat yaitu anjing, pisau herder, dan buah pinang. Malam Jum'at yang dinanti pun tiba, malam yang penuh kemisterian.

Malam yang menjadi penentu kebahagian akan diraih kembali oleh Sang Raja atau malam yang terakhir Raja tidak akan bisa kembali bertemu dengan Dewi Bungsu Istrinya untuk selama-lamanya. 

Detak jantung Sang Raja semakin tak beraturan, sementara pandangan matanya menyebar keseluruh balai Istana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: