Sejarah Keramat Penjage Bengkal dan Dian Pematang Hijau di Musi Rawas, Asal Mula Desa Lubuk Tua

Sejarah Keramat Penjage Bengkal dan Dian Pematang Hijau di Musi Rawas, Asal Mula Desa Lubuk Tua

Desa Lubuk Tua dulunya berdiri kerajaan Lubuk Penjage.-dokumen-linggaupo.co.id

BACA JUGA:Sumpah Bering Kecik, Warga Desa Tanah Periuk Musi Rawas dengan Lubuk Kupang Tak Bisa Menyatu, Benarkah?

Dengan penuh penyesalan mereka merunduk dan memberikan hormat pada Kenayan. 

Setelah mendengar penjelasan dari Kenayan maka sang raja segera memanggil seluruh mentri dan hulubalang, beserta pemuka adat dan agama bertujuan untuk mengadakan upacara besar. 

Raja mengumumkan bahwa Raden Kenanyan (Menantunya) akan menjadi raja di kerajaan Lubuk Penjage. 

Tak berselang lama upacara pengangkatan Raja dan Ratu (Raden Kenayan dan Putri Sri Dewi Ningsih) di selenggarakan dengan sangat meriah mengundang seluruh Negeri tetangga.

BACA JUGA:Bina Kampung Iklim di Musi Rawas Utara, KKKS Seleraya Merangin Dua Raih Penghargaan dari Gubernur Sumsel

Pestapun dilakukan selama tujuh hari tujuh malam dengan dihibur oleh tarian khusus yaitu “Tari menijik sukat timbul “.

Maksud dan tarian ini untuk menyambut Raden Kenayan dan Putri Sri Dewi Ningsih menduduki tahta singgasana kerajaan Lubuk Penjage. 

Adapun tarian ini menceritakan penderitaan Kenayan selama mengabdi kepada raja sampai dengan menjadi raja. 

Dengan rejungnya (Rinjik Bujang Kenayan) sebagai berikut : 

BACA JUGA:Terungkap Pasangan yang Menginap di Hotel Grand Zuri Lubuklinggau, Polisi Berikan Penjelasan

Sukat e ilang sape menuntut 

Sukat e lenget sape meyeding  

Ngasak kemane sijalah ngasak 

Ngasak ke badan siting garang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: