MUI Kecam Pembakaran Al Quran di Swedia Saat Umat Islam Sedunia Rayakan Idul Adha

MUI Kecam Pembakaran Al Quran di Swedia Saat Umat Islam Sedunia Rayakan Idul Adha

MUI kecam pembakaran Alquran di Swedia--Pixabay/EmAji--

JAKARTA, LINGGAUPOS.CO.ID - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengecam pembakaran Al Quran di Swedia, saat perayaan Idul Adha 2023 dan menyayangkan sikap pemerintah Swedia yang membiarkan hal tersebut terjadi hanya dengan alasan kebebasan berekspresi.

MUI menegaskan jika perbuatan ini jauh dari sikap toleransi dan dianggap sangat ekstrem.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Majelis Ulama Indonesia, Dubes Bunyan Saptomo.

“Saya sebagai Ketua Komisi HLNKI MUI mengecam keras aksi pembakaran Alquran oleh Paludan, dkk di depan Masjid Stockholm hari ini di saat umat Islam sedang merayakan Idul Adha. Aksi pembakaran Alquran menunjukkan sikap ekstrem dan intoleran para pelakunya,” kata Bunyan Saptomo, dilansir dari laman MUI, Jumat 30 Juni 2023.

BACA JUGA:Wacana Pemekaran Sumsel Barat Kembali Menggema, Presidium Temui Mantan Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti

Pernyataan MUI ini sekaligus mendukung langkah Liga Muslim Dunia dalam menyikapi kejadian yang keji dan tidak terhormat itu.

Dikutip dari akun twitter resmi Liga Muslim Dunia, mereka dengan tegas menyatakan bahwa sudah mengutuk kejahatan pembakaran mushaf Alquran di Stockholm, Swedia.

Perbuatan itu dianggap tercela dan memancing sentimen umat Islam, terutama di hari Idul Adha yang penuh berkah ini.

Lebih lanjut, Yang Mulia Sheikh Dr. Mohammed bin Abdulkarim Al-Issa selaku Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia sekaligus Ketua Organisasi Cendekiawan Muslim, mengecam kejahatan yang keji itu.

BACA JUGA:Libur Idul Adha 2023, 191.000 Tiket Kereta Api Terjual

Menurutnya, kejahatan yang dilakukan dalam naungan perlindungan polisi dan di bawah klaim mempraktikkan kebebasan berekspresi, pada kenyataannya, telah menyalahgunakan konsep kebebasan yang sebenarnya; yaitu menyerukan untuk menghormati dan tidak memprovokasi orang lain dengan dalih apapun.

Dr. Al-Issa juga mengingatkan bahaya dari praktik-praktik menebar kebencian, memprovokasi sentimen agama, dan hanya melayani agenda ekstremisme.

Bersamaan dengan itu, Bunyan Saptomo menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Luar Negeri RI yang segera menyampaikan protes keras atas aksi pembakaran tersebut.

Bunyan juga menyerukan kepada umat Islam agar tetap tenang. Namun umat juga tetap perlu memanfaatkan media sosial untuk memprotes aksi intoleran di Swedia.

BACA JUGA:Anda Ingin Naik Gaji? Baca Doa Ini

Terakhir, Ketua Komisi HLNKI MUI itu mendesak pemerintah Swedia untuk mengadakan dialog lintas agama agar aksi kebencian kepada agama lain dapat dihentikan.

Pembakaran itu terjadi di depan masjid pusat di Stockholm, Swedia saat perayaan Idul Adha. Kejadian tersebut disaksikan oleh 200 orang di lokasi. 

Satu dari dua pengunjuk rasa merobek mushaf Alquran, lalu digunakan untuk menyeka sepatu, kemudian membakarnya.(*)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: disway.id