Buya Yahya Sebut Ikut Puasa Arafah Bareng Arab Saudi Sah, Ustadz Adi Hidayat Bilang Begini

Buya Yahya Sebut Ikut Puasa Arafah Bareng Arab Saudi Sah, Ustadz Adi Hidayat Bilang Begini

Buya Yahya dan Ustadz Adi Hidayat memaparkan mengenai kapan waktu yang tepat melaksanakan ibadah puasa Arafah.-Dokumen-LINGGAUPOS.CO.ID

BACA JUGA:Wajib Disimak, Hewan Kurban Patungan Tidak Sah, Berikut Penjelasan Buya Yahya

Buya Yahya menambahkan, kalau umat Islam ada di luar Saudi, puasanya tanggal 9 Dzulhijah. “Cuma di Indonesia tanggal 9 itu kapan?"

Meski begitu, kata Buya Yahya, seseorang bisa beristijhad dengan pilihannya terkait masalah perbedaan puasa Arafah ini.

Maksudnya, jika umat Islam di Indonesia ingin puasa Arafah bersamaan dengan waktu wukuf di Arafah, Mekkah, hukumnya diperbolehkan.

Terkait pendapatnya ini Buya Yahya mengacu pada pendapat yang diaftwakan oleh salah satu imam 4 madzhab dunia, yakni Imam Malik.

BACA JUGA:Perdebatan! Hukum Potong Rambut dan Kuku Sebelum Idul Adha, Sunnah, Wajib Atau Haram? Ini Kata Buya Yahya

Ia bahkan menegaskan, pendapat Imam Malik tidak boleh disalahkan. "Artinya apa, hari ini anda puasa arafah, besok kita sembelih kurban bareng Saudi, sah secara fikih. Jangan ada yang mengatakan ini salah," terangnya.

Di samping itu, Buya Yahya juga menyampaikan pendapat lain difatwakan oleh Imam Syaffi.

Imam Syafii merupakan Imam Madzhab ketiga yang diikuti oleh mayoritas Muslim di Indonesia.

Secara umum, kata Buya Yahya, pendapat Imam Syafii memerintahkan umat Muslim agar patuh mengikuti keputusan penguasa atau pemerintah.

BACA JUGA:Jenis-Jenis Perusahaan yang Ada di Indonesia

Sehingga, meski terjadi perbedaan pendapat terkait puasa Arafah, Buya Yahya mengembalikan persoalan ini kepada umat.

Sebab, pada kenyataannya terdapat dua pendapat yang bisa diikuti oleh umat Islam, termasuk di Indonesia terkait masalah perbedaan puasa Arafah ini.

Pasalnya, baik Imam Malik dan Imam Syafii, masing-masing punya dalil dan pandangan serta pemahaman tersendiri.

"Jika ada perbedaan pendapat semacam ini, mana yang boleh anda pilih? secara fikih anda boleh (pilih) salah satu," tandas Buya Yahya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: