Sebanyak 1.667 Anggota Polri Segera Dipindahkan ke IKN, Kapolri dan Wakapolri Segera Menyusul

JAKARTA, LINGGAUPOS.CO.ID - Mabes Polri telah menyusun perencanaan personil yang akan pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur.

Pada tahap pertama pihak Mabes Polri mengungkapkan sebanyak 1.667 anggota Polri segera dipindahkan ke IKN, di mana Kapolri dan Wakapolri segera menyusul.

Pemindahan personal kepolisian itu dilakukan pada tahap pertama dan sudah dimulai sejak 2022 lalu.

Pemindahan 1.667 anggota Polri ke IKN tersebut diungkapkan oleh Kombes Pol Hadiutomo selaku Kabag Kebijakan Umum Rojakstra Srena Polri.

BACA JUGA:Depresi, Pelajar SMK di Musi Rawas Akhiri Hidup di Pohon Sengon

BACA JUGA:Rumah Panggung di Muratara Terbakar,, Penghuni Rumah Histeris

Menurut Kombes Pol Hadiutomo kepindahan 1.667 personel ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur ini akan dilakukan secara bertahap.

“Mabes Polri telah menyusun perencanaan personel yang akan pindah ke IKN dan tahap pertama sebanyak 1.667 personel Polri,” terang Kombes Pol Hadiutomo.

Selain itu menurut Kombes Pol Hadiutomo pemindahan personel ke ibu kota baru di Kalimantan Timur sudah dilakukan sejak 2022 lalu.

Kombes Pol Hadiutomo juga merinci bahwa anggota Polri yang akan pindah antara lain personel kantor pusat (simbol) 700 orang dan jumlah personel pada sistem 967 orang.

BACA JUGA:Ingin Beli Kacamata, Tapi Budget Tipis? BPJS Kesehatan Berikan Subsidi Kacamata Bagi Peserta BPJS

BACA JUGA:Siswa SMP di Lubuklinggau Jadi Korban Penganiayaan Rekan Satu Sekolah, Tiga Hari Dirawat di Rumah Sakit

Khusus untuk personel dari kantor pusat, terdiri atas 10 satuan kerja akan pindah secara berharap hingga 2024 dan termasuk Kapolri beserta Wakapolri.

"Kami sudah mulai menyicil. Sekarang sudah ada yang berpindah. Setiap angkatan dari Akpol sudah ada yang kita tugaskan di sini (Kaltim), ada juga Sespim dan Litbangti," ungkap Kombes Pol Hadiutomo.

Masih dengan Kombes Pol Hadiutomo, nantinya personel Polri akan tinggal dan berkantor bersama presiden di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Nusantara.

“Memang ini menjadi permasalahan sendiri. Perpindahan menjadi beban, maka dalam asesmen misalnya eselon 1, misalnya pak Kapolri pasti pindah. Karena beliau masuk di simbol,” katanya.

BACA JUGA:Polres Muratara Amankan Tersangka Pembakar Lahan, Pelaku Diancam 12 Tahun Penjara

BACA JUGA:PJSI Bersama KONI Lubuklinggau Sukses Gelar Kejurwil 2023, Diikuti 200 Judoka dari 9 Provinsi

Menurut Kombes Pol Hadiutomo saat ini masih ada seleksi lebih detail di golongan III ke bawah. 

Hal tersebut karena Polri juga perhitungkan masa kerja ketika anggota pindah.

"Apabila masa kerjanya pendek menjadi tidak maksimal. Dan juga keprofesionalan dalam menjalankan tugas. Sehingga ada asesmen dengan pangkat tertentu yang ditetapkan," terangnya.(disway.id) 

 

 

Sumber: