Jumat Lebaran Idul Fitri 1444 H, Berikut Perhitungannya, Hari Ini Sidang Isbat
Pemerintah melalui Kemenang RI akan menggelar Sidang Isbat pada 20 April 2023 untuk menentukan 1 Syawal 1444 H atau lebaran Idul Fitri -Ilustrasi-LINGGAUPOS.CO.ID
Pukul 15.00 jarak bulan dan matahari semakin jauh elongasinya Pukul 16.00 matahari semakin mendekati upuk barat.
Selanjutnya Pukul 17. 15 matahari semakin mendekati horizon. Maka ketika matahari berada pada titik 0 derajat eldijur ketinggian bulan 1 derajat 58 menit.
Bagi yang menganut paham Hisab Wujudul Hilal pada saat ini sudah memasuki bulan baru. “Nah disinilah letak kontroversial itu antara kalangan Hisab Wujudul Hilal dengan Rukyat,”
Bagi kalangan yang menganut paham Rukyat, ketinggian hilal yang 2 derajat dipastikan tidak akan kelihatan.
Karena tidak sampai 2 derajat yang menjadi sarat pergantian bulan dan elongasi tidak sampai 6 derajat maka akan menetapkan lebaran Idul Fitri 1444 H pada tanggal 22 April 2023. Inilah penyebab perbedaan antara kalangan hisab dan rukyat.
Sebelumnya Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI) Yaqut Cholil Qoumas menegaskan tidak ada perbedaan 1 Syawal antara pemerintah dengan Muhammadiyah.
Perbedaan lebaran hanya terjadi pada penetapan hari dan waktu Shalat Idul Fitri 1444 H. Selanjutnya penetapan Idul Fitri oleh Pemerintah dan Muhammadiyah jatuh pada tanggal sama, yakni 1 Syawal.
"Pada hakikatnya lebarannya sama-sama tanggal 1 Syawal cuma beda harinya saja. Shalat id-nya yang berbeda. Muhammadiyah di hari Jumat," ungkap Menag RI, Yaqut Cholil Qoumas dikutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama (NU) nu.or.id, Kamis, 20 April 2023.
BACA JUGA:Catat ini Waktu Puncak Gerhana Matahari Hibrida di Sumatera Selatan, Abadikan Momen Langka ini
Menurut Yaqut, perbedaan merupakan keniscayaan yang perlu disyukuri dan dipahami bersama.
“Tidak ada perselisihan, perbedaan itu biasa yang penting bagaimana perbedaan yang ada tidak menyebabkan perpecahan," ucapnya.
Dijelaskannya, sebab adanya perbedaan Idul Fitri 1444 H di Indonesia karena perbedaan dari masing-masing pihak dalam melihat hilal.
Dari sisi pemerintah melihat hilal masih berada di bawah standar minimal imkan rukyah (visibilitas) atau kemungkinan hilal dapat terlihat, yaitu 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.
BACA JUGA:Liburan Idul Fitri ke Bengkulu, ini Daftar Tempat Wisata yang Wajib di Kunjungi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: