George Russell: Raih Kemenangan Perdana, Emosional Teringat Perjuangan Keluarga

George Russell: Raih Kemenangan Perdana, Emosional Teringat Perjuangan Keluarga

Usai finis, Russell pun terlihat menangis penuh haru.-twitter.com/F1-

LINGGAUPOS.CO.ID - George Russell pembalap Mercedes AMG Petronas sangat emosional saat meraih kemenangan perdana di Formula 1 dalam balapan di Interlagos, Brasil, Senin 14 November 2022 dini hari WIB.

Ini juga kemenangan perdana Mercedes AMG Petronas musim ini usai mengalami berbagai kendala teknis pada mobil mereka.

Dalam main race, Russell tampil dominan sejak start, tak melakukan satupun kesalahan meski dapat tekanan dari sang tandem, Lewis Hamilton, dalam dua lap terakhir, Minggu 13 November 2022 dini hari WIB.

Usai finis, Russell pun terlihat menangis penuh haru. Ia mengaku teringat pada perjuangan keluarganya agar ia bisa berlaga di F1. Apalagi, ia menjalani masa-masa berat saat masih membela Williams Racing, ditambah banyak masalah teknis di Mercedes awal musim ini.

BACA JUGA:Dubai d'Or 2022: Kylian Mbappe, Cristiano Ronaldo, dan Lionel Messi Berpeluang Pemain Terbaik Dunia 2022

Sudah Lewati Berbagai Perjuangan Keras

"Rasanya sungguh emosional. Perjalanan saya dengan keluarga saya sangatlah panjang sejak awal. Saya juga mengalami naik-turun sejak bergabung ke F1, melalui perjuangan keras di Williams," ungkap Russell kepada Sky Sports usai balap.

"Saya kemudian bergabung dengan Mercedes, dan kami mengalami kesulitan pada awal musim. Kemenangan ini memang harus kami rebut, dan saya senang saat bisa melewati garis finis. Saya bangga atas segala waktu dan kinerja yang kami kerahkan musim ini," lanjutnya.

Russell mengaku sangat terlecut memenangi balapan kali ini karena tekanan dari Hamilton, yang belakangan ini juga terus mengalami peningkatan performa meski masih puasa kemenangan.

Di lain sisi, Russell juga merasa beruntung bisa berbagi garasi dengan sang tujuh kali juara dunia itu.

BACA JUGA:Enam Klub yang Bisa Tampung Cristiano Ronaldo

Banyak Belajar dari Lewis Hamilton

"Saya emosional saat melewati garis finis. Saya telah lama memimpikan momen ini. Saya banjir air mata selama lima detik usai finis, dan itu juga karena Lewis memberi tekanan selama 10 lap terakhir. Belakangan, ia sangat cepat, dan saya merasa tak boleh melakukan kesalahan karena ia pasti akan mengejar," tuturnya.

"Jika Anda punya Lewis sebagai tandem, sulit rasanya tampil baik di tiap sesi, karena ia juga selalu tampil garang. Namun, saya beruntung bisa setim dengannya. Saya banyak belajar dan ia benar-benar memberi saya dorongan," pungkas pembalap berusia 24 tahun asal Inggris ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: