Khotib dan Imam Perempuan Salat Idul Adha 2024 di UIN Maliki Malang Jawa Timur, ini Penyebabnya

Khotib dan Imam Perempuan Salat Idul Adha 2024 di UIN Maliki Malang Jawa Timur, ini Penyebabnya

Khotibah dan Imam Perempuan Salat Idul Adha 2024 di UIN Maliki Malang Jawa Timur, ini Penyebabnya--

MALANG, LINGGAUPOS.CO.ID - Beredar pamflet informasi ajakan Salat Idul Adha dengan khotib, imam, dan bilal perempuan di UIN Maliki MALANG, Jawa Timur

Dalam pamflet itu imam salat tertulis akan dipimpin oleh Prof. Tutik Hamidah Guru Besar Fakultas Syariah, dan Anggota Fatwa MUI Kota Malang. 

Kemudian imam salat yakni Firdausi Nuzula Mahasantri Mabna Asma' bin Abi Bakar, dan bilal Gita Selvia selaku yakni Musyrifah Mabna Ummu Salamah.

Salat Idul Adha itu dilangsungkan di Masjid Ulul Albab Mahasantri Putri, UIN Malang, pada Senin 17 Juni 2024 mulai pukul 06.00 WIB.

BACA JUGA:Sapi Kurban di Palembang Masuk Rumah, Ketemu Dokter Baru Aman

Hanya saja terakhir diinformasikan salat Idul Adha dengan imam dan khotib perempuan di UIN Maliki Malang batal digelar. 

Ketua Pusat Ma'had Al Jam'iyah Ahmad Izzuddin, yang dikutip Senin 17 Kini 2024, mengungkapkan, pamflet Salat Idul Adha yang beredar itu merupakan draf rencana.

Tujuannya mengantisipasi over loadnya jamaah Salat Idul Adha di masjid mahasantri putra yang berjumlah 1.932 orang. 

Jika ditambah dengan mahasantri putri yang berjumlah 2.559, dan masyarakat sekitar, sangat tidak memungkinkan dan menyulitkan pengaturannya.

BACA JUGA:Idul Adha 1445 H, SKK Migas - KKKS SRMD Kurban 1 Kerbau dan 16 Kambing di Area Operasional Block Station

Namun terakhir niatan itu dibatalkan setelah pihak panitia melihat perkembangan terakhir jamaah dan mahasiswa UIN Malang yang banyak pulang kampung merayakan Hari Raya Idul Adha dengan keluarga masing-masing.

"Berdasarkan analisis situasi terakhir, kebutuhan untuk mengadakan Salat Idul Adha secara terpisah tidak diperlukan, karena mahasantri putra dan putri banyak kembali ke daerah asal, untuk merayakan idul adha bersama keluarga sehingga mahasantri yang ada dapat ditampung dalam satu masjid saja," ucap Ahmad Izzuddin. 

Pihaknya menegaskan, tak ada niatan untuk mencari sensasi dari rencana kegiatan ibadah tersebut. 

Sebab pelaksanaan Salat Idul Adha khusus perempuan pada prakteknya sudah banyak dilaksanakan di beberapa pesantren putri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: