Perawat Cabuli Adik Pasien, RS Siti Aisyah Lubuklinggau Minta Maaf

Perawat Cabuli Adik Pasien, RS Siti Aisyah Lubuklinggau Minta Maaf

Manajemen RS Siti Aisyah Lubuklinggau saat memberikan keterangan pers terkait oknum perawat mencabuli adik pasien--

BACA JUGA:Polisi Gadungan yang Ditembak Mati Pernah Beraksi di Muratara, Korbannya Tewas

Sebagai bentuk upaya pencegahan agar peristiwa ini tidak terjadi lagi, lanjut Evi, dalam waktu dekat pihaknya akan  melakukan psikotes terhadap seluruh pegawai dan karyawan.

"Jika ada ditemukan, misalnya ada rekomendasi dari psikolog bahwa ada pegawainya yang mengarah ada kelainan, maka akan dilakukan tindakan. Mulai dari tidak ditugaskan di bagian pelayanan bisa juga juga diberhentikan," katanya. 

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Linggau Pos Online (@linggaupos_online)

Seperti diketahui, Sat Reskrim Polres Lubuklinggau memperlihatkan perawat RS Siti Aisyah Lubuklinggau yang diduga mencabuli adik pasien.

Tersangka diperlihatkan dalam pers rilis di Mapolres Lubuklinggau, Jumat 16 September 2022 siang.

BACA JUGA:Dana Hibah Bawaslu Muratara Mengalir ke Mereka Ini

Perawat cabul ini adalah Herman (35) warga Jalan Lakitan RT.5 Kelurahan Pasar Satelit Kecamatan Lubuklinggau Utara II, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan.

Kapolres Lubuklinggau AKBP Harissandi didampingi Kasat Narkoba AKP Robi Sugara dalam pers rilis menjelaskan, peristiwa pencabulan itu terjadi pada Kamis 15 September 2022 sekitar pukul 20.00 WIB.

Kronologisnya dijelaskan Kapolres didampingi Kasar Reskrim, bermula korban sebut saja Kumbang (13), sedang menjaga kakak perempuannya (ayuk) yang menjalani perawatan di lantai dua ruangan Al Mulk RS tersebut.

Awalnya, selang infus ayuk korban berdarah sehingga korban mencari perawat untuk mengecek.

BACA JUGA:Akibat Semburan Minyak Mentah di Muba, Sekolah Sempat Diliburkan

Namun karena tidak ada perawat di lantai dua, korban pun mencari di lantai satu, serta bertemu dengan tersangka.

Lalu tersangka yang sedang piket langsung membantu memperbaiki selang infus di lantai II.

Usai mengecek selang infus, korban diajak ke ruangan lainnya. Kemudian dibujuk rayu, dikatakan badan korban bagus.

Serta harus dicek kesehatannya agar mudah masuk polisi. Selanjutnya tersangka meminta korban membuka baju dan celana, bahkan celana dalam hingga selutut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: